8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Ingat! 7 Dampak Buruk dari Pemakaian Obat Pelangsing Instan

Admin prokomsetda | 24 September 2019 | 11539 kali

 

Jakarta - Iklan obat pelangsing instan secara otomatis akan dihapus oleh Instagram, terutama pada pengguna di bawah 18 tahun. Karena dengan adanya iklan-iklan tersebut, tidak jarang orang kepincut untuk mengonsumsinya.

Kepada detikcom, ahli gizi dan olahraga, Jansen Ongko Msc, RD mengatakan bahwa tren obat pelangsing instan itu tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Karena memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan. Terutama akan berdampak buruk bagi beberapa organ vital, seperti jantung, ginjal, dan hati.

"Organ-organ tertentu seperti ginjal, jantung maupun hati akan menolak adanya obat tersebut dan mengalami kerusakan karena bekerja terlalu keras," ujarnya.

Apa saja dampak buruk dari pemakaian obat pelangsing instan? Berikut penjelasan Jansen.

1. Ketergantungan

Hal pertama yang perlu dikhawatirkan ketika mengonsumsi obat pelangsing instan adalah ketergantungan. Tubuh akan merasa tidak bisa lepas dari obat itu. Hal ini terlihat saat memutuskan untuk berhenti, namun muncul reaksi tidak wajar pada tubuh.

Misalnya, saat memutuskan untuk berhenti mengonsumsi obat pelangsing, berat badan justru naik. Atau timbul gejala kepala pusing atau tidak enak badan.

"Hal ini dikarenakan proses pembakaran hanya menggantungkan dari konsumsi obat pelangsing. Padahal seharusnya, pembakaran lemak wajib mengandalkan proses metabolisme tubuh. Cara kerja obat pelangsing ini sama halnya saat mengonsumsi alkohol, rokok ataupun narkoba. Kandungan penthremine yang ada di dalam obat pelangsing yang akan menyebabkan kecanduan," jelas Jansen.

2. Gangguan pencernaan

Salah satu efek dari obat pelangsing instan terjadi pada sistem pencernaan. Pada dasarnya cara kerja obat pelangsing adalah meluruhkan lemak di dalam tubuh. Namun obat pelangsing instan ini sifatnya memaksa lemak untuk keluar dari dalam tubuh secara tidak alami. Oleh karena itu, terjadilah gangguan pencernaan.

3. Sering BAB

Orlistat adalah salah satu kandungan dari obat pelangsing. Kandungan ini yang menyebabkan penggunanya terlalu sering buang air besar (BAB). Orlistat akan merangsang kontraksi usus besar sehingga BAB menjadi lebih lancar. Jika dikonsumsi secara terus menerus, maka akan menyebabkan diare yang berkelanjutan dan menjadikan tubuh dehidrasi dan lemas hingga sulit beraktivitas.

  1. Proses metabolisme tidak terkontrol

    Dalam proses metabolisme, tubuh membutuhkan makanan untuk menghasilkan kalori. Namun saat mengonsumsi obat pelangsing, salah satu kandungannya akan memengaruhi proses metabolisme dalam tubuh sehingga tidak terkontrol.

    "Organ-organ tertentu seperti ginjal, jantung maupun hati akan menolak adanya obat tersebut dan mengalami kerusakan karena bekerja terlalu keras," imbuh Jansen.

    5. Tubuh kekurangan nutrisi

    Di dalam obat pelangsing juga terkandung phenterimine dan topiramate yang berperan dalam menekan nafsu makan. Ketika mengonsumsi obat pelangsing, pengguna biasanya tidak memerhatikan asupan nutrisi dengan baik. Mereka justru menahan lapar dan mengurangi zat gizi penting. Hal ini bisa menyebabkan proses metabolisme terhambat sehingga tubuh merasa mudah lelah.

    6. Detak jantung lebih cepat

    Salah satu efek samping dari pemakaian obat pelangsing adalah mempercepat detak jantung yang cenderung tidak teratur. Ini disebabkan penyaringan obat di dalam darah membuat jantung bekerja keras untuk memompanya lebih kuat.

    "Kandungan penthermine di dalam obat pelangsing menjadi salah satu yang menyebabkan jantung berdebar semakin cepat. Meningkatnya kerja detak jantung yang lebih cepat menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat. Hal ini tentu bisa menjalar ke gangguan kardiovaskuler lainnya seperti stroke dan serangan jantung," jelas Jansen.

    7. Komplikasi

    Pada akhirnya, jika mengonsumsi obat pelangsing terus-menerus bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit komplikasi serius yang berujung pada kematian. Biasanya dalam obat pelangsing ada kandungan epedhra yang memengaruhi kadar gula darah, menyebabkan tekanan darah tinggi, dan mengakibatkan keracunan.

    "Adapun zat lain yang dianggap berbahaya seperti sibutramin, rimonabant (zimulti), dan phenytoin. Sejak tahun 2001, BPOM telah melarang penyebaran produk-produk yang mengandung bahan-bahan berbahaya ini," tandas Jansen.

  Sumber : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4718996/ingat-7-dampak-buruk-dari-pemakaian-obat-pelangsing-instan