8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Kepribadian yang Beranekaragam

Admin prokomsetda | 27 Februari 2018 | 12927 kali

Manusia di dalam menjalani kehidupan ini pasti memilki sifat atau watak yang berbeda-beda. Perbedaan itu menjadi ciri tersendiri bagi suatu individu agar lebih dikenal oleh orang lain bahwa itu adalah dirinya. Para ahli psikologi, psikologi dan antropologi belum menemukan definisi kepribadian yang jelas .

Misalnya ada seorang dosen yang memberikan tugas kepada mahasiswanya agar sebelum masuk mata kuliahnya harus merangkum terlebih dahulu mata kuliah yang akan diajarkan dan apabila tidak merangkum maka mahasiswa tersebut tidak akan boleh masuk mata kuliah tersebut. Dengan demikian hal itu menjadi identitas tersendiri bagi dosen tersebut bila dibandingkan dengan dosen lainnya. Inilah yang disebut dengan kepribadian, yaitu suatu tindakan atau tingkah laku yang konsisten. Jadi suatu individu memiliki suatu identitas apabila ia melakukan tindakan atau tingkah laku yang sering dilakukan, dengan demikian ia akan lebih dikenal orang dengan mudah.

Dengan adanya perbedaan tersebut maka akan menyebabkan keragaman struktur kepribadian dan kebudayaan. Karena itu kebudayaan daerah satu dengan yang lain berbeda. Perlu diketahui kepribadian seseorang tidak hanya dari faktor kebiasaan tetapi dari faktor lingkungan.

Misalnya seorang individu berada di lingkungan para perokok maka secara otomatis dia akan mengikuti teman-temannya merokok. Nah disinilah faktor lingkungan itu timbul. Dengan demikian kepribadian akan muncul apabila ada unsur-unsur yang membentuk kepribadian tersebut.

Unsur pertama yaitu pengetahuan. Yaitu seseorang akan memiliki pengetahuan jika dia menggunakan panca inderanya dan meneruskan ke otak atau reseptor. Mereka menggunakan panca indera untuk melakukan persepsi, berfantasi atau berkhayal. Hasil dari itu maka seorang individu akan mendapatkan gambaran mengenai lingkungannya, adat istiadat, dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Hal itu tentu masuk dalam kepribadian seseorang karena tanpa adanya pengetahuan individu tersebut tidak bisa berbuat apa yang harus dia lakukan agar lebih mudah dikenal oleh individu yang lain.

Unsur kedua yaitu perasaan. Setiap individu pasti memiliki perasaan. Tetapi tidak semua individu memiliki perasaan yang sama pada waktu dan tempat yang sama. Berarti perasaan itu tergantung bagaimana kita bisa mengendalikan perasaan tersebut.

Misal pada saat yang panas ada seorang mahasiswa atau mahasiswi dia sangat lelah dan kemudian teringat minuman dingin yang begitu segar yaitu coca cola. Disepanjang jalan dia melihat toko tetapi tidak ada satupun toko yang menjual, sesampai dikos dipinggir kosnya ada sebuah toko tetapi toko tersebut menjual dengan harga mahal. Dan akhirnya mshasiswa atau mahasiswi tersebut membeli dia mengabaikan harga coca cola tersebut yang begitu mahal. Tapi yang namanya perasaan tidak dapat dibohongi.

Unsur ketiga yaitu dorongan naluri. Dorongan untuk melakukan segala aktifitas dalam kehidupan ini telah diatur di dalam dorongan naluri atau khususnya dalam gennya sebagai naluri. Misal dorongan untuk mempertahankan hidup, seks, mencari makan, bergaul atau interaksi, meniru tingkah laku, berbakti.

Kepribadia antara orang indonesia dengan orang barat juga berbeda. Mereka menyebutkan kepribadian orang indonesia sebagai bangsa yang ramah, sopan terhadap semua orang, mengedepankan sifat gorong royong. Tetapi berbeda dengan orang barat mereka biasanya tidak memperdulikan orang disekitarnya, mereka hanya mengedepankan tujuannya masing-masing.

Macam kepribadian yaitu ada kepribadian individu, kepribadian umum, dan kerpibadian barat dan kepribadian timur. Kepribadian individu , pengetahuan dan perasaan masing-masing individu berbeda dengan individu lain. Dan kepribadian individu sebenarnya di pelajari di dalam psikologi.

Kebiasaan

Adat istiadat

Sistem sosial

Kepribadian individu

Kepribadian umum

Keterangan tabel : kepribadian individu dipelajari oleh ilmu psikologi. Sedangkan kepribadian umum dipelajari oleh ilmu antropologi

Kepribadian umum. Kepribadian ini merupakan kepribadian yang dipelajari di dalam antropologi. Biasanya mereka mendapatkan watak atu kepribadian umum tersebut dari hasil pengalaman, pergaulan, penelitian terhadap kebudayaan suatu bangsa atu mungkin hanya kesan-kesan saja. Seorang ahli psikologi Linton dan A Kardiner melakukan penelitian terhadap penduduk kepulauan Marquesas, di bagian timur Polinesia dan suku bangsa Tanala di bagian timur Pulau Madagaskar. Mereka menerapkan metode-metode psikologi dan menganalisis data psikologinya. Hasilnya adalah buku berjudul The Individual and His-Society.

Dengan adanya penelitian tersebut maka timbul konsep “kepribadian dasar” yaitu semua unsur kepribadian yang dimiliki bersama oleh suatu bagian besar dari warga masyarakat itu. Kepribadian dasar timbul karena pengaruh lingkungan kebudayaan yang sama selama masa tumbuhnya.

Untuk mengatahuai ciri-ciri watak pada masing-masing individu perlu dilakukan penelitian. Penelitian tersebut menggunakan metodologi yaitu mengumpulkan data atau mengumpulkan suatu sampel kepribadian dari individu-individu yang menjadi objek penelitian. Selanjutnya individu-individu tersebut diteliti kepribadiannya dengan menggunakan tes psikologi. Hasilnya akan muncul daftar ciri-ciri watak masing-masing individu-individu tersebut.

Berdasarkan konsepsi psikologi, bahwa dengan mempelajari adat istiadat, akan dapat diduga adanya berbagai unsur kepribadian. Metode penelitian ini dikembangkan oleh ahli antropologi terkenal yaitu Margaret Mead.

Kepribadian bangsa timur dengan bangsa barat memiliki perbedaan. Yaitu bangsa timur atau orang indonesia masih berbau mistik, gotong royong, ramah, sopan santun. Tetapi adajuga orang berpura-pura baik, ramah dan santun di hadapan semua orang. Karena bisa jadi ia takut dimarahi, malu karena takut ditertawakan, ia takut karena apabila mendapat respon maka bukan respon yang ikhlas. Jadi orang tersebut minder dengan apa yang telah ia punya sehingga ia menjadi orang lain yang baik, ramah dan sopan kepada semua orang.

Dengan demikian kepribadian itu muncul pertama kali dari keluarga. Misalkan di dalam keluarga tersebut sudah diajarkan hal-hal yang tidak baik maka seorang anak tersebut akan mempengaruhi kepribadiannnya. Apalagi di dorong oleh lingkungan yang saling mendukung untuk berbuat hal0hal yang tidak baik. Begitu sebaliknya

Kepribadian seseorang juga dipengaruhi oleh kebudayaan agama, adat istiadat, dan norma-norma yang sudah diajarkan. Dengan adanya unsur kebudayaan agama maka kepribadian akan menyesuaika bagaiman awal mulanya agama tersebut terbentuk dan siapa perantaranya. Nah disini kita mempelajari sejarah para rosul tersebut dan kita dapat mengambil hikmah dari cerita sejarah tersebut. Sehinngga kita langsung dapat berintropeksi diri terhadap diri kita apakah kita sudah sesuai dengan tuntutan agama sebagaimana diajarkan oleh para rosul atau nabi Muhammad SAW.

Dengan adanya adat istiadat, bisa mengetahui kebudayaan-kebudayaan dari nenek moyang yang terdahulu itu seperti apa. Sehinnga dapat dipelajari atau dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bayangkan apabila tidak ada aturan-aturan atau norma yang jelas di kehidupan ini. Mungkin bumi ini tidak akan tertata rapi, semua individu melakukan aktivitasnya dengan seenaknya sendiri. Jadi norma disini sangat penting apalagi untuk orang yang memiliki kepribadian yang buruk. Dengan norma ini kepribadian yang buruk tersebut dapat dicegah karena ada aturan-aturan tersebut.

sumber : https://sites.google.com/site/artikelkepribadian/