8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Membuat Berita Seperti Jurnalis, Cara Efektif Belajar Teks Berita!

Admin prokomsetda | 14 Oktober 2019 | 11832 kali

Gaes, serius masih belum bisa memahami teks berita dengan maksimal? Merasa bosan dengan pola belajar text book. Gimana kalau praktik? Mungkin bisa lebih asyik!

Mengapa? Lantaran keseimbangan belajar teori dan praktik merupakan kunci penting kesuksesan kalian memahami sebuah topik.

Mungkin kamu sudah kenyang menyantap teori, nah sekarang giliran kalian meredakan dahaga dengan praktik kerja jurnalistik. Ya, kamu praktik membuat berita.

Dengan begitu kamu akan mengerti bagaimana riuh-rendah produksi berita, dan akan memahami secara lebih jernih teks berita. Lantas bagaimana caranya?

Woles! Berikut akan kami terakan langkah praktis menghimpun, menyaring, dan menyusun fakta untuk membuat berita. Yuk simak.

Outline Berita

Sebelum melangkah lebih jauh terjun melakukan praktik wawancara dan menyusun berita, terlebih dulu kamu harus membuat outline berita. Ya, outline berita merupakan semacam kerangka acuanmu membuat berita.

Di situ, kamu akan memetakan tema apa untuk diangkat, mengutarakan fakta atau petunjuk awal tentang berita, siapa saja nara sumber, apa saja sumber pendukung, diletakan pada rubrik mana, tempat mana saja harus dikunjungi untuk meliput, dan berapa anggaran produksi berita tersebut.

Agar lebih jelas, berikut contoh outline berita:

Rubrik: Metropolitan

Tema: Kenaikan Tarif Bus Kota

Judul: Wacana Kenaikan BBM Picu Lonjakan Tarif Bus Kota

Petunjuk Awal: Netizen ramai-ramai membuat tanda pagar (tagar) #savebuskotamurah di media sosial karena kecewa lonjakan tarif bus kota meski kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) masih sebatas wacana.

Sudut Pandang: Tarik-ulur pembahasan kenaikan BBM di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, ternyata berimbas pada sektor transportasi ibukota. Pengusaha bus kota secara sepihak menaikan tarif meski kenaikan BBM belum ketuk palu. Masyarakat pengguna bus kota pun terkena imbas dan merasa sangat berkeberatan bila tarif bus kota mendadak naik, serta mendesak pemerintah untuk turun tangan mengatasi masalah tersebut.

Mengapa pembahasan kenaikan BBM di DPR begitu alot? Apa sebabnya?

Mengapa kenaikan BBM berdampak langsung pada berbagai aspek ekonomi masyarakat?

Mengapa pengusaha bus ibu kota menaikan tarif secara sepihak?

Bagaimana mekanisme penetapan tarif bus kota?

Lokasi: Jakarta, Terminal Tanah Abang.

Narasumber: Ketua atau anggota DPR, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Pengusaha Bus Kota, Supir, dan Penumpang.   

Sumber Pendukung: Kliping berita kenaikan BBM

Anggaran: Rp. 150.000

Bila outline berita kalian sudah terisi, artinya langkah awal untuk membuat berita telah terpenuhi. Kini saatnya kalian menyusun daftar pertanyaan untuk wawancara narasumber.  

Daftar Pertanyaan Wawancara

Emang penting banget bikin daftar pertanyaan segala? Bukannya bisa spontan aja, improvisasi saat wawancara berlangsung?

Calm down guys, memang benar semua pertanyaan bisa timbul ketika wawancara berlangsung. Tapi kalau mendadak blank gimana? Paling bunyi-bunyian aneh semisal, emmmm, anu, apa tuh, dan lainnya juga spontan keluar.

Perlu juga kalian catat bahwa tak semua orang mampu berimprovisasi saat mewawancara narasumber. Lagi pula tak selamanya mereka beruntung. Bila ‘Dewi Fortuna’ tak memihak, rusaklah momen wawancaramu.   

Jadi, membuat daftar pertanyaan tetap penting, apalagi bagi pemula. Selain berfungsi sebagai guide sepanjang wawancara, juga menjadi pengingat di kala mendadak blank.

Paling tidak, daftar pertanyaannyamu harus memuat 5W+1H kepanjangan dari what (apa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa), who (siapa)dan how (bagaimana).

Kamu juga bisa mempertajam pertanyaan pada bagian-bagian tertentu. Misalnya bila kalian membuat daftar pertanyaan untuk menyusun berita “Wacana Kenaikan BBM Picu Lonjakan Tarif Bus Kota” di atas, bagian mengapa pengusaha secara sepihak menaikan harga, atau ada apa di balik tarik-ulur keputusan kenaikan BBM di DPR?

Manfaatkan Data Lapangan

Data lapangan tak sebatas hasil wawancara. Kalian juga bisa mendapat petunjuk lanjutan mengarah pada pengungkapan “mengapa pengusaha angkot menaikan harga sepihak”.

Kalian pun bisa merekam keadaan di lapangan, berupa deskripsi, narasi, dan lainnya. Bahkan, kalian sendiri harus merasakan menjadi penumpang, agar mengetahui keluhan masyarakat.  

Jangan menutup mata hanya untuk wawancara. Buka seluru indera kalian ketika berada di lapangan. Semua hal bisa jadi data, dan semua petunjuk berpotensi menjadi informasi penting.

Ingat, kalian harus mengumpulkan dan mengungkap fakta. Jangan berasumsi! Sebaik-baiknya berita adalah berbahan fakta!

Setelah seluruh fakta terkumpul, selanjutnya kalian harus memilah, dan memverifikasi, apalagi bila ada tuduhan terhadap seseorang. Kalian harus mengkonfirmasi kepada orang tertuju, agar berimbang.

Disiplin verifikasi sangat penting agar kualitas berita akurat.

Menulis Teks Berita

Saatnya menulis berita! Kamu tak akan kesusahan bila seluruh langkah, dari mulai menyusun outline berita, membuat daftar pertanyaan, menghimpun data lapangan, dan verifikasi data telah kamu lakukan.

Sudut pandang atau angle telah kamu tentukan sedari outline. Selanjutnya tinggal menentukan ragam tulisan, apakah straight news, indepth, feature, atau narasi panjang. Kamu bisa lihat penjelasan ragam tulisan melalui artikel berikut

Ketika kamu melakukan proses penulisan, secara tidak sadar, kamu sudah mempelajari teks berita. Kamu pasti berpikir keras untuk bagaimana judulnya, seperti memulai paragraf awal, menggunakan konsep Piramida Terbalik, dan ide pokok. Lihat (Fokus Pada 3 Aspek Struktur Teks, Bikin Kamu Mudah BelajarTeks Berita!)

Sekarang mengerti kan mengapa praktik juga penting dalam proses belajar. Jangan takut berproses guys, sebab proses tak pernah mengkhianati hasil!  

Penulis: Rahmat Ali 

sumber: https://www.quipper.com/id/blog/sbmptn/bahasa-indonesia-sbmptn/membuat-berita-seperti-jurnalis-cara-efektif-belajar-teks-berita/