8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Bupati Buleleng Ungkap Vaksinasi Cukup Efektif Menekan Penularan COVID-19

Admin prokomsetda | 10 Maret 2021 | 176 kali

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengungkapkan proses vaksinasi dirasa cukup efektif dalam upaya menekan penularan COVID-19. Terbukti pada vaksinasi yang dilakukan terhadap Tenaga Kesehatan di Buleleng. Setelah mendapatkan dua kali vaksin, dalam rentang waktu satu bulan usai vaksinasi, tidak ada lagi yang ditemukan terkonfirmasi positif COVID-19.

Hal ini diungkapkan saat Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng melakukan Rapat Koordinasi terkait evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro, di Ruang Rapat lobi Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Rabu (10/3).

Pada kesempatan itu, Bupati Agus Suradnyana mengatakan saat ini masyarakat sudah mulai yakin bahwa vaksin ini dapat memberikan pengaruh dalam upaya percepatan penanganan COVID-19. Namun vaksin ini cukup terbatas. Itu harus diukur juga seberapa jauh pemerintah pusat dapat menyediakan vaksin. “Yang jelas kecepatan target dalam vaksinasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng sudah siap,” ujarnya.

 Selain itu, lanjut Agus Suradnyana, terkait dengan penanganan Isolasi Mandiri terhadap Orang Tanpa Gejala dan Gejala Ringan (OTG-GR) harus lebih diintesifkan lagi. Hal ini akan dibahas lebih lanjut bersama dengan kepala desa dan bendesa adat pada pertemuan selanjutnya. “Seluruh desa yang ada di Buleleng harus tertib dalam urusan ini. Nanti kita bahas lebih intens  lagi bersama dengan kepala desa, agar dapat melakukan upaya pemutusan rantai COVID-19 secara signifikan,” imbuhnya.

Sementara itu, beberapa waktu lalu Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng, dr. Arya Nugraha menjelaskan dua minggu terakhir sejak Nakes di Buleleng telah usai melakukan vaksinasi sebanyak dua kali, tidak ada lagi yang terkonfirmasi positif COVID-19. Sebelum menerima vaksin, Nakes termasuk yang paling sering ada dalam daftar pasien terkonfirmasi. Baik itu di klaster keluarga maupun yang lainnya. “Setiap sore saya menerima hasil rilis dari lab PCR, saya selalu cek ada Nakes yang positif apa tidak. Sampai sekarang sudah tidak ada,” jelasnya.

Setelah menerima vaksinasi, titer antibodi itu bisa dicek di lab. Ketika dicek, jika antibodi sars cov 2 itu muncul, berarti vaksin ini cukup efektif. Target vaksinasi memang seperti itu. Meskipun vaksin sinovac yang digunakan memiliki efektifitas hanya 65 persen, tetapi kalau dikombinasikan dengan protokol kesehatan, untuk mencapai herd immunity 70 persen kebal itu sangat berpeluang. “Salah satu teman saya sudah pernah mengecek titer antibodi. Setelah dicek titer antibodinya keluar dia. Itu artinya vaksin ini cukup efektif,” pungkasnya. (rma)