Cegah Kerumunan dan Jaga Keamanan Publik, Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Hentikan Event Mahakarya Kutus-Kutus
Admin prokomsetda | 11 Desember 2020 | 80 kali
Guna mencegah kerumunan dan menjaga keamanan publik, kegiatan Mahakarya Kutus-Kutus yang digelar PT. Kutus-Kutus Herbal untuk hari kedua dihentikan oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Buleleng.
Sebelumnya pada Jumat (11/12) Sore telah dilangsungkan kegiatan di Krisna Oleh-Oleh di Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. Namun, karena adanya respon publik yang kurang baik dari masyarakat setempat maka kegiatan selanjutnya di hentikan.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa, Sabtu (12/12).
Setelah hari pertama dilangsungkan, kemudian ada respon publik yang kurang baik dari masyarakat setempat. Meskipun pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) dalam kegiatan itu sudah dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku. Tetapi, sesuai dengan hasil rapat sebelumnya bahwa apabila terjadi respon yang kurang baik di masyarakat maka kegiatan tersebut harus dihentikan.
"Kesimpulannya supaya kegiatan malam ini ditiadakan. Silahkan mengalihkan ke kegiatan-kegiatan lain yang bersifat tidak berkerumun," ujar Suyasa.
Suyasa menjelaskan, sebelumnya dari beberapa kali pembahasan dengan pihak aparat hukum dan penyelenggara, telah dipaparkan bagaimana prokes sudah dijalankan dengan sebaik mungkin. Dimana yang datang pada kegiatan tersebut sudah diatur sedemikian rupa. Mulai dari jarak yang ditentukan dengan menggunakan tikar sejauh dua meter di halaman luas. Bahkan, tim Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng telah turun ke lapangan untuk memantau dan mengukur berapa meter persegi luas tempat serta berapa kapasitas yang bisa ditampungnya.
"Itu sudah dilakukan termasuk juga pengawasan oleh TNI dan Satpol PP" jelasnya.
Selanjutnya, dilihat dari kesiapan panitia penyelenggara bahwa sudah betul-betul menerapkan prokes covid-19. Hal tersebut bisa dilihat dari adanya tempat cuci tangan yang tersedia cukup banyak. Ukur suhu tubuh juga disediakan pada peserta yang datang. Kemudian, wajib pakai masker sudah dijalankan dan yang paling berat yaitu jaga jarak dilakukan dengan menggelar tikar masing-masing pengunjung.
"Kita melihat bahwa itikad dari panitia untuk menjalankan prokes. Maka, Bapak Bupati berani memberikan izin," pungkasnya. (smd)