Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Banjar Jawa, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali menerima penghargaan sekolah ramah anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI. Raihan ini merupakan satu-satunya di Provinsi Bali.
Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa menerima piagam penghargaan sekolah ramah anak dari Penyuluh Sosial Ahli Muda Sub Koordinator Kesehatan Dasar Pendidikan dan Kesejahteraan, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Provinsi Bali I Wayan Eka Wijaya di ruang kerjanya, Rabu (30/11/2022).
Suyasa mengapresiasi SDN 3 Banjar Jawa atas keberhasilan dan prestasinya memperoleh penghargaan sekolah ramah anak. Ini merupakan hasil kolaborasi dan karya yang cukup bagus antara sekolah bersama dengan tim yang ada di Kabupaten Buleleng. Dengan kolaborasi yang baik itu, bisa menciptakan situasi dan kondisi sekolah yang ramah terhadap anak. “Sekolah ramah anak sangat penting. Mengingat dalam sehari delapan jam anak berada di sekolah. Dengan adanya program dari kementerian/lembaga yang berbasis sekolah ini diharapkan dapat menunjang kondisi yang diinginkan. Dalam sekolah ramah anak sebagai salah satu solusi dalam mencegah kekerasan terhadap anak,” ujarnya.
Sekolah ramah anak membangun paradigma baru dalam mendidik dan mengajar peserta didik untuk menciptakan generasi baru tanpa kekerasan. Menumbuhkan kepedulian orang dewasa serta memenuhi hak dan melindungi anak dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sekolah ramah anak sebagai satuan pendidikan merupakan upaya mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak selama delapan jam anak berada di sekolah. “Melalui upaya sekolah untuk menjadikan sekolah bersih, aman, ramah, indah, Inklusif, sehat, asri, dan nyaman,” jelas Suyasa.
Sementara itu, Eka Wijaya menjelaskan SDN 3 Banjar Jawa merupakan satu-satunya sekoah dasar yang meraih predikat sekolah ramah anak di Provinsi Bali. Dari hasil penilaian, SDN 3 Banjar jawa memperoleh nilai yang sangat bagus. Ada beberapa sarana yang perlu diperbaiki namun tidak signifikan. ”Jadi sebenarnya semua sudah ada. Hanya saja ada perbaikan minor saja seperti meja yang ada di ruang kelas semua sudutnya ditumpulkan dan untuk pintu akses keluar masuk kelas juga harus terbuka keluar,” jelasnya.
Dengan diperolehnya predikat sekolah ramah anak, dirinya menambahkan SDN 3 Banjar Jawa cocok untuk dijadikan tampat studi banding bagi sekolah-sekolah yang ada di Buleleng pada umumnya dan Provinsi Bali khususnya. Dari beberapa kriteria untuk meraih predikat sekolah ramah anak sudah sangat baik. “Jadi kedepan tidak dipungkiri bahwa SDN 3 Banjar Jawa bisa dijadikan studi tiru bagi sekolah lain yang ada di Provinsi Bali,” pungkasnya.
Penghargaan yang diterima SDN 3 Banjar Jawa terkait dengan sekolah ramah anak adalah satu penghargaan dari Kementerian PPPA terhadap komitmen dari SDN 3 Banjar jawa untuk melaksanakan sistem pendidikan yang menghormati dan memenuhi hak-hak anak. Menjamin anak-anak bertumbuh kembang dan berpartisipasi dalam sekolah. (ama/dra)