Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga Ketua Umum Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Buleleng, Bali periode 2017-2021 Gede Suyasa secara aklamasi terpilih kembali menjadi Ketua Umum untuk periode 2021-2025.
Gede Suyasa akan didampingi oleh Nyoman Suasana sebagai Wakil Ketua Umum. Sedangkan untuk anggota Komite Eksekutif adalah Wayan Tingkes, Made Suardana, dan Ketut Widana. Susunan ini merupakan hasil dari Kongres Pemilihan Askab PSSI Buleleng periode 2021-2025 yang diselenggarakan di Wantilan Praja Winangun, Kantor Bupati Buleleng, Sabtu (20/2).
Kepengurusan lengkap akan disusun dalam dua hari. Program kerja kepengurusan periode 2021-2025 akan disusun melalui mekanisme kongres biasa Askab PSSI Buleleng yang dilaksanakan tiap tahunnya.
Ditemui usai kongres, Suyasa menjelaskan bahwa kompetisi sepakbola khususnya di Kabupaten Buleleng, Bali masih menunggu perkembangan pandemi COVID-19. Setelah kondisi normal dan izin diberikan, kompetisi akan segera berjalan. Sepanjang tidak ada COVID-19 lagi, semua kompetisi akan diselenggarakan. “Ini dikarenakan sepakbola berpeluang besar terjadi kontak fisik,” jelasnya.
Dalam penanganan COVID-19, kontak fisik dihindari. Sehingga, pada masa pandemi COVID-19 tidak bisa lagi ditekankan program untuk jalannya kompetisi. Namun, jika situasinya normal dan izin pemerintah turun, tentu yang paling utama pembinaan itu diwujudkan dalam bentuk kompetisi. Hanya dengan kompetisi, setiap pemain mendapat kesempatan untuk berlatih, membangun mental, membangun keterampilan serta mendapatkan pengalaman. “Kompetisi akan jauh lebih menentukan kematangan dari seorang pemain. Kita lihat situasi dulu. Mudah-mudahan dengan adanya vaksin ke depan, COVID-19 bisa segera teratasi dan diberi izin untuk melaksanakan kompetisi-kompetisi,” kata Suyasa.
Suyasa selaku Ketua Umum Askab Buleleng dalam kongres ini juga menyampaikan catatan-catatan terkait dengan fair play kepada Ketua Umum Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Bali Ketut Suardana yang turut hadir pada kongres pemilihan kali ini. Catatan ini terkait dengan apa yang dialami oleh tim sepakbola Buleleng pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali tahun 2019. Dalam pandangannya, bahwa ada situasi-situasi yang memiliki variabel untuk bisa memenangkan suatu klub atau tim. “Variabel tersebut adalah fair play dan kepemimpinan wasit,” ucapnya.
Sementara itu, menanggapi catatan yang diberikan oleh Ketua Umum Askab Buleleng, Ketut Suardana mengungkapkan Asprov PSSI Bali sudah berusaha meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Bagaimana SDM yang ada bisa menjawab segala tantangan dalam dunia persepakbolaan khususnya di Provinsi Bali. Tentunya dengan mengaplikasikan perkembangan-perkembangan yang ada di luar. Baik itu nasional maupun internasional. “Itu yang kami lakukan. Karena untuk menuju industri sepakbola, seluruh insan harus menjawab tantangan yang ada baik itu pemain, pelatih, wasit dan pengurus asosiasi sepakbola sendiri. Tanpa adanya semangat fair play, sepakbola tidak akan maju. Kami sependapat dengan pengurus Askab PSSI Buleleng,” pungkasnya. (dra)