8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Usai Diresmikan, Transaksi di Pasar Banyuasri Dirancang Berbasis QRIS

Admin prokomsetda | 30 Maret 2021 | 454 kali

Setelah diresmikan dan menjadi kado spesial untuk Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Singaraja ke 417, Pasar Banyuasri dirancang menjadi pasar digitalisasi berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) . QRIS ini merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code.

 

Digitalisasi Pasar Berbasis QRIS ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra,  Anggota Komisi XI DPR RI IGA Rai Wirajaya, dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugrohodi areal Pasar Banyuasri, Selasa (30/3).

 

Pada kesempatan itu, Wabup Sutjidra mengatakan digitalisasi pasar berbasis QRIS yang difasilitasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali ini merupakan sebuah upaya untuk mengikuti kemajuan teknologi saat ini. Jadi dengan smartphone, pedagang dan pembeli bisa langsung melakukan transaksi melalui aplikasi QRIS ini. Pembayaran melalui aplikasi ini juga dinilai sangat cepat dan praktis.

 

“Pemahaman ini yang perlu kita sampaikan, jadi kedepan khususnya di pasar banyuasri semua pedagang diharapkan bisa menggunakan aplikasi yang aman ini,” ujarnya.

 

Sementara, pada sambutan Bupati yang dibacakan langsung oleh Wabup Sutjidra menjelaskan, seiring berkembangnya era revolusi industri 4.0, bahkan di masa pandemi COVID-19 ini, masyarakat dituntut untuk melakukan adaptasi kebiasaan baru . Baik itu pada aspek kesehatan, sosial dan ekonomi, kondisi ini berdampak pada kelangsungan usaha pelaku UMKM saat ini.

 

“Untuk itu transformasi digital merupakan hal penting untuk ditanamkan terhadap pelaku UMKM. Baik dalam perluasan akses pasar, serta dalam melakukan transaksi menggunakan QRIS,” jelasnya.

 

Hal senada dikatakan Wagub Bali yang akrab disapa Cok Ace ini. Ia mengungkapkan mengikuti kemajuan teknologi seperti digitalisasi pasar berbasis QRIS ini bukan hanya menjadi suatu kebiasaan baru. Tetapi ini menjadi sebuah keharusan baru. Kalau tidak mau ketinggalan, hal-hal seperti harus diterapkan. Karena pengaruh covid kita terhindar dari penularan karena tidak kontak langsung, kemudian untuk mengikuti era revolusi industri 4.0 ini kita harus masuk lebih awal agar tidak ketinggalan.

 

“Jadi bukan karena pengaruh covid saja, memang era nya sudah menuntut kita untuk mengikuti perkembangan teknologi,” pungkasnya. (rma)