8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

PJ Bupati Buleleng Optimis Pendapatan Buleleng Meningkat dalam APBD Perubahan 2022

Admin prokomsetda | 15 September 2022 | 107 kali

Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana optimis pendapatan Kabupaten Buleleng bisa meningkat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun Anggaran 2022. Pendapatan yang meningkat tersebut, menurutnya sudah diperhitungkan secara detail.

Hal tersebut diungkap Lihadnyana saat ditemui usai mengikuti Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Buleleng, dengan agenda penandatanganan  Nota Kesepakatan Perubahan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan  Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran (TA) 2022, dan Penyampaian Nota Pengantar Bupati atas Ranperda Tentang Perubahan APBD TA 2022, Kamis (15/9).

Lihadnyana memaparkan bahwa meskipun APBD sejatinya bersifat asumsi, tetapi pendekatan yang digunakan haruslah realistis. Peningkatan pendapatan dalam APBD Perubahan 2022 pun telah diperhitungkan dan optimis akan mampu dicapai. Dirinya juga menyebutkan peningkatan pendapatan tersebut bisa didapatkan dari sumber-sumber pembiayaan, dari transfer, serta aset-aset Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang bisa menopang membiayai pembangunan di Buleleng.

"Kita optimis bisa mencapai pendapatan itu. Karena diakhir tahuna anggaran ini kita harapkan ada balancing antara pendapatan dan belanja,"

Dalam sambutannya, Lihadnyana menyatakan pendapatan daerah Kabupaten Buleleng dalam rancangan perubahan APBD TA 2022, dirancang mengalami peningkatan sebesar 69,35 miliar rupiah. Jumlah tersebut 3,3 persen lebih tinggi, dari APBD Induk yang jumlahnya sebesar 2,07 triliun rupiah lebih. Sehingga pendapatan diproyeksikan menjadi sebesar 2,14 triliun rupiah lebih. Sumber pendapatan tersebut terdiri dari dua kelompok, yakni Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pendapatan Transfer.

"PAD dirancang  mengalami peningkatan sebesar 35,5 miliar rupiah lebih atau 8,45 persen dari APBD induk. Sedangkan pendapatan transfer dirancang mengalami peningkatan sebesar 33,84 miliar rupiah lebih atau 2,04 persen dari APBD induk," ucapnya.

Sementara belanja daerah dalam rancangan perubahan APBD TA 2022 dirancang mengalami peningkatan sebesar 76,5 miliar rupiah lebih. Jumlah tersebut naik 3,59 persen dari APBD Indu, yakni 2,12 triliun rupiah lebih menjadi 2,2 triliun rupiah lebih. Belanja daerah dirancang terbagi menjadi empat komponen. Belanja operasi dirancang meningkat sebesar 88,28 miliar rupiah lebih atau 5,23 persen dari APBD induk. Sedangkan belanja transfer dirancang tidak berubah, tetap sebesar 250,62 miliar rupiah lebih,

"Belanja modal dan belanja tidak terduga dirancang menurun. Belanja modal dirancang menurun sebesar 8,7 miliar rupiah lebih atau 4,84 persen dari APBD induk. Sementara belanja tidak terduga dirancang menurun 3,07 miliar rupiah lebih atau 33,19 persen dari APBD induk," papar Lihadnyana.