8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Jatah Vaksin Terbatas, Bupati Buleleng Atur Skema Distribusinya Sebaik Mungkin

Admin prokomsetda | 31 Mei 2021 | 199 kali

Sejak awal pendistribusian vaksin, Kabupaten Buleleng mendapatkan vaksin dengan jumlah yang cukup terbatas. Namun Bupati Buleleng, Bali Putu Agus Suradnyana yang juga selaku Ketua Satgas Penanganan COVID-19 telah mengatur skema penyaluran vaksin sebaik mungkin. Sehingga apa yang menjadi skala prioritas vaksinasi itu dapat terpenuhi dengan keterbatasan jumlah vaksin.

Gubernur Bali mengeluarkan kebijakan bahwa vaksinasi diberikan kepada daerah-daerah yang sudah ditetapkan zona hijau lebih awal, seperti Sanur dan Ubud. Disana juga daerah yang memberikan efek langsung terhadap kegiatan kepariwisataan. Dengan keterbatasan vaksin yang diberikan, Tim Satgas COVID-19 Kabupaten Buleleng mampu menstimulasikan dengan baik.

“Saya sudah atur skemanya sebaik mungkin, dimana saya harus berikan vaksinnya. Sehingga dengan ketersediaan vaksin yang tidak terlalu banyak itu mampu menjawab penurunan angka COVID-19 kedepan secara signifikan,” ujar Agus Suradnyana saat ditemui di Rumah Jabatan Bupati Buleleng belum lama ini.

Di Buleleng, lanjut dia, yang menjadi prioritas vaksinasi salah satunya yakni para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan pelaku pariwisata lainnya. Itu ditujukan untuk memberikan rasa aman bagi kesehatan, sehingga dapat melakukan aktivitas yang muaranya tentu pada kegiatan perekonomian. Ketika sektor pariwisata itu mulai ada harapan di luar negeri untuk bisa berjalan, ia mengambil langkah untuk PMI diberikan vaksin terlebih dahulu sehingga ada kepastian menyangkut kesehatannya dan bisa kembali bekerja di kapal pesiar. Pekerja pariwisata asal Buleleng yang merantau ke berbagai daerah wisata juga cukup banyak. Dan itu dampaknya memberikan kontribusi kepada masyarakat di Buleleng.

“Dulu orang kan berpikir Buleleng tidak terlalu berpengaruh karena pariwisata tidak banyak, itu salah. Justru anak muda kita banyak yang bekerja di sektor ini, dan mereka memberi kontribusi terhadap kesinambungan kehidupan mereka di pedesaan,” imbuh Agus Suradnyana.

Dengan optimisme penanganan COVID-19 yang dilakukan oleh Tim Satgas, baik itu di tingkat desa hingga kabupaten, Agus Suradnyana yakin dalam tiga hingga empat bulan kedepan kegiatan masyarakat di Buleleng akan pulih kembali. Tergantung bagaimana cara melakukan pendekatan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

 

“Harapan saya Bulan September mudah-mudahan Buleleng sudah normal kembali. Ini tidak terlepas juga dari kedisiplinan masyarakat, memberikan edukasi kepada masyarakat, untuk menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas,” tutupnya. (rma)