Keberhasilan percepatan dan perluasan digitalisasi di Kabupaten Buleleng, Bali membuat daerah lain berkunjung dan melakukan studi tiru.
Seperti yang dilakukan oleh Forum Koordinasi Perluasan Digitalisasi Wilayah Provinsi Lampung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu, Manggarai Barat dan Sumba Barat, Provinsi NTT. Rombongan diterima langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana di Lobi Kantor Bupati Buleleng, Kamis (23/3).
Ditemui usai menerima rombongan tersebut, Lihadnyana menjelaskan segala upaya dilakukan untuk semakin memperluas digitalisasi. Dengan mengembangkan kanal-kanal pembayaran pajak maupun retribusi daerah. Digitalisasi diyakini akan membuat suatu daerah lebih cepat maju. Mendorong efektivitas, efisiensi dan sajian data yang akuntabel. “Dan semua itu bermuara pada percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Salah satu upaya perluasan digital adalah penataan parkir. Salah satunya adalah penataan di Jalan Diponegoro yang masuk wilayah Pasar Anyar. Penataan parkir di wilayah Pasar Anyar tersebut dalam rangka memberikan kenyamanan kepada masyarakat khususnya para pengunjung pasar. Digitalisasi juga akan dilakukan pada penataan parkir tersebut untuk mengurangi kebocoran-kebocoran pendapatan daerah. “Nanti dipusatkan di Jalan Sawo. Semua pembayaran secara elektronik. Setiap orang bayar parkir sudah langsung masuk ke kas daerah. Secara langsung bisa juga dilihat dalam kas daerah dan meminimalisir kebocoran,” ujar Lihadnyana.
Salah satu daerah yang melakukan studi tiru adalah Kabupaten Belu, Provinsi NTT. Menurut Bupati Belu Taolin Agustinus yang turut hadir, ada beberapa hal terkait digitalisasi di Buleleng yang bisa diadaptasi di Belu. Salah satunya adalah langkah-langkah kolaborasi dengan berbagai pihak terkait digitalisasi. Termasuk dengan wajib pajak sehingga wajib pajak percaya uangnya dikelola dengan baik dan mau membayar pajak. “Kita harus membangun kepercayaan masyarakat agar mau membayar pajak. Langkah-langkah yang dilakukan Buleleng melalui digitalisasi ini saya kira bisa adaptasi di Belu,” kata dia.
Sementara itu, Asisten Direktur Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Devi Riyanti yang juga hadir pada studi tiru tersebut menyebutkan program-program digitalisasi yang dilakukan Pemkab Buleleng sudah sangat baik sehingga menjadi yang terbaik regional Jawa-Bali. Respon, sinergi dan komitmen antar pihaknya berjalan bagus dan lancar. Termasuk program edukasi masyarakat yang sangat bagus. “Ini kan memang sudah arahan presiden. Ingin digitalisasi pemerintah daerah ini dipercepat dan diperluas. Kisah sukses ini harapannya bisa diimplementasikan juga di daerah lain. Harapannya agar kita semua bisa masuk ke digitalisasi,” tutupnya. (dra)