Salah satu rangkaian kegiatan peringatan HUT Ke-78 RI di Kabupaten Buleleng diisi dengan menyelenggarakan Buleleng Development Festival (BDF). BDF mengusung tema tematik yang terdiri dari 3 kegiatan yakni Buleleng Expo, UMKM naik kelas, dan Angkringan Festival. BDF dilaksanakan dengan semangat membangun, dari Buleleng untuk Buleleng. Dimana seluruh pengisi acara dan UMKM yang berpartisipasi merupakan masyarakat Kabupaten Buleleng
Setelah sepuluh hari penyelenggaraan yang dimulai dari 14 Agustus 2023, akhirnya pelaksanaan BDF resmi ditutup. Selama penyelenggaraan, seluruh kegiatan mendapatkan respon positif masyarakat. Pelaksanaan BDF merupakan perwujudan dari upaya pembangunan yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Buleleng. Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat Bupati Buleleng saat menutup BDF, Kamis Malam (24/8).
Lihadnyana berterimakasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Buleleng yang telah mendukung pelaksanaan BDF dan mengikuti dengan tertib. BDF menurutnya tidak hanya dilaksanakan untuk menghibur masyarakat. Namun juga memberikan ruang kepada para pemusik Buleleng yang telah dihimpun dalam Gabungan Musisi Buleleng (GASIBU). Kedepannya, Lihadnyana juga berkomitmen untuk juga memberikan ruang bagi berbagai kesenian. Seperti seni tari, seni lukis, dan atau lainnya, sehingga benar-benar bangga untuk menjadi orang Buleleng
"Kita ternyata memiliki segudang seni dan talenta di Buleleng ini. Oleh karena itu, saya membuat kebijakan, bahwa di setiap kegiatan mari kita prioritaskan tokoh tokoh seni kita pemusik pemusik kita untuk mengisi acara semacam ini," ucapnya.
Lihadnyana berkomitmen untuk memajukan UMKM di Kabupaten Buleleng. Fasilitasi UMKM untuk bisa berjualan dengan gratis di berbagai festival yang diadakan di Kabupaten Buleleng merupakan buktinya. Termasuk pada pelaksanaan BDF. Salah satu kebijakan yang diambil Lihadnyana untuk mendukung upaya memajukan UMKM di Kabupaten Buleleng adalah membeli tenda-tenda kerucut sehingga bisa digunakan secara gratis oleh UMKM.
"Bisa dilihat tenda-tenda di belakang ini semuanya berisikan Logo Singa Ambara Raja. Semua ini saya lakukan untuk memfasilitasi UMKM tidak hanya kuliner, tetapi juga kerajinan, kopi dan lainnya, semua kita fasilitasi secara gratis," ungkap dia.
Dalam sambutannya, Lihadnyana juga menyampaikan evaluasi objektif dari pelaksanaan BDF selama sepuluh hari kebelakang. Pertama, Ia menyampaikan bahwa masyarakat yang masih kurang disiplin dalam membuang sampah, dan mengajak seluruh pengunjung untuk membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Kemudian, kepada para pedagang Lihadnyana menyoroti untuk tidak menjual dengan harga yang terlalu mahal.
"Saya dapat laporan ini. Tolong harganya jangan dinaikkan. Toh semua kuliner disini kami gratiskan. Tolong agar masyarakat juga bisa menikmati itu. Tolong bagi panitia ini menjadi evaluasi kita," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Lihadnyana juga menyampaikan bahwa masa tugasnya sebagai PJ Bupati Buleleng diperpanjang untuk satu tahun ke depan. Demikian, Ia ingin menitipkan diri, dan mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi lagi untuk bersama-sama membangun Buleleng.
Selama 10 hari diselenggarakan, miniatur Mall Pelayanan Publik atau Buleleng Expo yang terdiri dari berbagai SKPD di Pemkab Buleleng berhasil melayani lebih dari 1211 masyarakat Buleleng. Sedangkan seluruh pedagang yang berjualan di Buleleng Development Festival hingga hari kesembilan berhasil meraup penjualan hingga 1,3 Miliar Rupiah.