8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Didampingi Kemenkominfo RI, Buleleng Susun Rencana Induk Menuju Kabupaten Cerdas

Admin prokomsetda | 06 Juli 2023 | 104 kali

Didampingi Kemenkominfo RI, Buleleng Susun Rencana Induk Menuju Kabupaten Cerdas

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Bali mulai merancang rencana induk (masterplan) menuju Kabupaten/Kota Cerdas (smart city). Perancangan ini mendapat pendampingan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI.

Penyusunan rencana induk ini diawali dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Rencana Induk Kabupaten/Kota Cerdas dan Quick Win Program Unggulan Tahap I di Hotel Banyualit, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, Kamis (6/7). Bimtek dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana.

Buleleng bersama dengan Karangasem menjadi dua kabupaten di Bali dan termasuk 50 kabupaten/kota dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia yang terpilih mendapatkan pendampingan dari Kemenkominfo RI. Bimtek ini diberikan oleh tiga narasumber utusan dari Kemenkominfo RI yaitu praktisi TIK Hafni Septiana, Tenaga Ahli Smart City Dyah Mutiarin, dan Taaj Nabil.

Ditemui usai membuka kegiatan, Lihadnyana menjelaskan pelatihan teknis ini untuk membuat rencana induk atau peta jalan tentang Kabupaten/Kota Cerdas agar terdokumentasi dengan baik. Dalam artian, memuat langkah-langkah yang akan dilakukan dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Langkah-langkah tersebut nanti tentunya mengarah ke implementasi Buleleng sebagai kabupaten/kota cerdas.

“Program ini dari pemerintah pusat. Sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan Pemkab Buleleng menuju Kabupaten Cerdas. Terima kasih kepada Kemenkominfo RI yang sudah menunjuk Buleleng untuk mendapatkan pendampingan. Pendampingan akan dilakukan terus,” jelasnya.

Dalam menyusun rencanan induk, penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) juga sangat diperlukan. Selain itu, sistem yang mumpuni juga diperlukan. Kemudian diperlukan sarana dan prasarana. Untuk desa-desa di Kabupaten Buleleng dan tempat-tempat umum lainnya sudah terpasang jaring wifi gratis. Namun, masih ada beberapa tempat di Buleleng yang belum tersentuh sinyal komunikasi. Permohonan agar tempat-tempat tersebut tersentuh sinyal komunikasi sudah dilakukan ke Kemenkominfo RI agar semua tempat tersentuh sinyal.

“Jika satu ini berjalan, kita rubah pola pikir kita semua agar berbasis digital. Jejak digital juga bisa dilihat jika semua tersentuh sinyal komunikasi. Antisipasi juga dilakukan dengan pemanfaatan Menara Turyapada. Seperti gayung bersambut, setelah selesai rencana induk tahap pertama, kita bisa memanfaatkannya. Itu kerja kolaboratif antar wilayah,” ucap Lihadnyana.

Sementara itu, salah satu narasumber yang merupakan Tenaga Ahli Kemenkominfo RI, Dyah Mutiarin menyebutkan alasan mengenai terpilihnya Buleleng menjadi bagian 50 kabupaten/kota yang terpilih pada tahun 2023 ini. Buleleng memiliki potensi dan kemampuan khususnya dalam bidang digitalisasi. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dipaparkan Penjabat Bupati Buleleng pada awal kegiatan. Termasuk komitmen dan inisiasi menjadikan Buleleng sebagai kabupaten cerdas.

“Seperti akan ada Taman Pendidikan Digital, sistem pembayaran digital, dan birokrasi atau pemerintahan juga sudah menggunakan sistem-sistem yang secara digital sudah terintegrasi,” sebutnya.

Lebih lanjut, tenaga ahli yang juga guru besar Universitas Negeri Yogyakarta ini menambahkan untuk kabupaten/kota cerdas, disusun program jangka pendek satu tahun, jangka menengah lima tahun dan jangka panjang 10 tahun. Penanda dimulainya adalah bagaimana gerak cepat dari Pemkab Buleleng. Ada enam dimensi dari kabupaten/kota cerdas yaitu tata kelola pemerintahan cerdas, konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi, kehidupan yang cerdas menjamin kelayakan taraf hidup masyarakat dalam satu kabupaten/kota, pengelolaan tata kelola lingkungan dalam pembangunan kabupaten/kota dengan cerdas, inovasi dalam memasarkan daerahnya memanfaatkan teknologi saat ini, serta mewujudkan ekosistem perekonomian di daerah yang mampu memenuhi tantangan di era informasi saat ini. Dalam satu tahun, diharapkan ada enam program yang dilaksanakan dari enam dimensi tersebut.    

“Sehingga, kalau kita menilai, sebenarnya Buleleng sudah mencapai angka 80 persen. Sebenarnya sudah sangat mudah bagi Buleleng. Kita melihat komitmen pimpinan, dukungan dari Bapak Penjabat Bupati ini sangat tinggi. Kepala Dinas Kominfo, Ketua Dewan Smart City dan seluruh perangkat daerah ini kita melihat kolaborasinya bagus,” tutup Dyah Mutiarin. (dra)