Kabupaten Buleleng sedang menghadapi curah hujan yang tinggi. Kondisi cuaca ekstrem ini, mengakibatkan sejumlah lokasi menjadi rawan terjadi bencana. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menyiapkan dana bantuan untuk masyarakat terdampak bencana akibat cuaca ekstrem.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng Gede Suyasa, saat memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana tanah longsor di Desa Suwug dan Desa Sudaji akibat curah hujan tinggi, Kamis (9/2)
Pada Rabu malam (8/2) Kabupaten Buleleng diguyur hujan deras. Suyasa memaparkan bahwa hal tersebut berpotensi menyebabkan bencana walaupun sifatnya lokal. Curah hujan tinggi ini, bisa menimbulkan berbagai kondisi kerugian seperti tanah yang jebol, senderan jebol, perumahan jebol, longsor, hingga banjir.
"Hari ini kita tinjau, sambil memastikan bahwa untuk kebutuhan pangan sementara kita bisa bantu. Sembako bisa kita bantu," ungkapnya.
Lebih lanjut, Suyasa menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah menyiapkan anggaran untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana. Hal tersebut sudah diatur dalam Peraturan Bupati yang Baru. Bantuan untuk masyarakat akibat bencana yang tidak terduga bersumber dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT). Bantuan ini tidak hanya diperuntukkan untuk masyarakat, namun juga fasilitas umum, ataupun tempat ibadah.
"Nanti akan diverifikasi oleh tim. Apakah rumahnya masuk ke kategori rusak ringan, sedang atau berat. Ini masih dihitung semoga dalam waktu cepat kita bisa proses dan eksekusi sehingga bantuan bisa segera disalurkan," tegasnya.
Sekda Suyasa meninjau tiga titik lokasi masyarakat yang tertimpa bencana akibat cuaca ekstrem. Ketiga lokasi tersebut berada di Desa Suwug (1 titik) dan Desa sudaji 2 titik. Sekda Suyasa datang memberikan bantuan berupa beras 25 Kg, terpal, selimut, kasur lipat, dan handuk. Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini.
Dirinya mengimbau kepada masyarakat yang memiliki tempat tinggal yang rawan akan bencana, baik kemiringan, dekat dengan tebing, atau tanah yang agak labil, supaya berhati-hati. Masyarakat juga diharapkan segera menginformasikan kondisi terkininya kepada aparat di desa.
"Supaya aparat desa bisa segera melapor ke camat untuk bisa segera mendapat perhatian lebih awal. Sebelum dari kabupaten akan memberikan perhatian lebih lanjut," pungkasnya. (mnk)