8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Gandeng FIDAF, Upaya Lebih Perkenalkan Kabupaten Buleleng

Admin prokomsetda | 31 Desember 2019 | 45 kali

Berbagai upaya dilakukan untuk lebih memperkenalkan Kabupaten Buleleng ke kancah dunia. Terbaru, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Kebudayaan menggandeng Federation of International Dance Festivals (FIDAF) untuk membawa tim tari Buleleng ke kancah international serta membawa ajang Festival Tari Dunia ke Buleleng.

Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangani oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Buleleng, Drs. Gede Komang, M.Si, Direktur FIDAF, Wahyudi Sumantoro dan diketahui oleh Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG saat Pagelaran Seni Akhir Tahun 2019 di Gedung Sasana Budaya, Singaraja, Senin (30/12).

Direktur FIDAF, Wahyudi Sumantoro saat ditemui usai kegiatan menjelaskan FIDAF merupakan satu federasi baru yang didirikan di Korea Selatan dan markasnya disana. Saat ini, FIDAF sudah beranggotakan lebih dari 80 negara. Setiap tahunnya, di daerah Cheonan, Korea Selatan akan diadakan festival tari yang salah satu penyelenggaranya adalah FIDAF. “Rencananya, 2020 saya akan bawa grup dari Buleleng untuk mengikuti festival di sana,” jelasnya.

Selain pemberangkatan grup tari dari Buleleng, kerjasama yang dijalin adalah bagaimana membawa festival tari internasional ke Kabupaten Buleleng. Bagaimana pemerintah daerah bisa menyelenggarakan festival tari bertaraf internasional. Hal tersebut diupayakan mengingat selama ini, Kabupaten lain di Bali hanya sebagai tempat dari penyelenggaraan festival tari oleh pemerintah pusat. “Saya harapkan bisa dibawa ke Buleleng. Kelihatannya, secara lisan juga pak bupati setuju diadakan pada bulan Mei 2020 yang hampir berbarengan dengan Pesta Kesenian Bali (PKB),” ujar Wahyudi Sumantoro.

Wahyudi Sumantoro juga mengatakan di samping pengenalan budaya Indonesia ke luar, delegasi negara lain juga harus datang ke Indonesia utamanya Buleleng. Para delegasi bisa melihat Indonesia dan melihat Buleleng pada khususnya secara langsung. Festival yang akan diselenggarakan adalah festival tari rakyat. “Sudah saatnya kita menggelar dan para delegasi mengenal Buleleng secara langsung. Tari-tari yang difestivalkan adalah tari rakyat atau tradisi seperti di Meksiko ada tarian rakyat yang menggunakan rok gede-gede, tarian Polandia yang berpasangan. Itu yang bisa ditunjukkan ke penonton maupun wisatawan di Buleleng,” katanya.

Sementara itu, Wabup Sutjidra mengungkapkan penggalian kebudayaan akan terus dilakukan dan menjadi pekerjaan yang berat untuk pengganti Gede Komang nantinya. Ini perlu dipersiapkan mengingat per 1 Januari 2020, Gede Komang sudah memasuki masa purna bakti. Gede Komang sudah merintis dan terus mengembangkan kebudayaan Buleleng melalui Dinas Kebudayaan. “Apalagi Pak Gede Komang sudah menelurkan berbagai karya dan juga pengabdian kepada masyarakat khususnya di bidang kebudayaan,” ungkapnya.

Wakil Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini menambahkan dengan purna bakti nya Gede Komang, menjadi catatan penting bagi Pemkab Buleleng untuk meneruskan penggalian kebudayaan di Buleleng. Penggalian menjadi berkembang saat ini karena Disbud Buleleng rutin menggelar pementasan pada hari Jumat setiap minggunya. Bahkan, promosi pun dilakukan sampai ke luar negeri. “Ini luar biasa. Akan menjadi tugas kami selanjutnya untuk terus mengembangkan tradisi budaya di Buleleng agar tetap eksis,” tandas Sutjidra. (dra)