Bupati Putu Agus Suradnyana mendorong para insan olahraga untuk mengadakan digitalisasi olahraga di Kabupaten Buleleng, Bali.
“Maksudnya adalah bagaimana kita bisa memasukkan kegiatan olahraga ke dalam publikasi dunia digital sembari memperkenalkan Kabupaten Buleleng kepada masyarakat luas,” ujarnya saat ditemui usai membuka Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) KONI Buleleng 2021 di Hotel Banyualit, Desa Kalibukbuk, Rabu (22/12).
Agus Suradnyana menjelaskan era digitalisasi ini juga akan mempengaruhi dunia keolahragaan. Seperti mengadakan agenda olahraga dengan memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan Kabupaten Buleleng ke masyarakat luas. Bahkan, bisa dikenal di seluruh dunia dengan memanfaatkan dunia digital ini. “Hal tersebut saya rasa yang harus dilakukan KONI untuk menjadikan olahraga sebagai salah satu industri yang menunjang kepariwisataan di Kabupaten Buleleng,” jelasnya.
Kinerja KONI Kabupaten Buleleng dinilai sudah sangat bagus. Mulai dari pembinaan atlet hingga tidak adanya atlet bayaran dari luar daerah. Ini merupakan fondasi yang sangat bagus untuk dilanjutkan. Saat ini yang perlu dilakukan adalah bagaimana komponen aktivitas masyarakat dan olahraga bisa saling mendukung satu sama lain. “Pembinaan sudah bagus sehingga kita bisa berprestasi. Tinggal bagaimana melaksanakan digitalisasi olahraga seperti yang saya katakan tadi,” ucap Agus Suradnyana.
Ketua Umum KONI Provinsi Bali I Ketut Suwandi yang turut hadir pada Musorkab kali ini, kembali berbicara mengenai impor atlet luar Bali. Bagi dirinya, selama masih ada payung hukum yang mengatur, hal tersebut tidak salah untuk dilakukan. Namun, akan lebih bijaksana jika penggalian potensi dari daerah sendiri dilakukan sepenuhnya. Menurutnya, dari sekian ratus ribu masyarakat Buleleng, banyak potensi yang dapat digali untuk mendapatkan atlet. “Seperti yang apa dikatakan pak bupati tadi bahwa kita khususnya Buleleng tidak boleh impor atlet. Ada tantangan tersendiri dari apa yang disampaikan beliau tadi,” kata dia.
Pihaknya menambahkan di Provinsi Bali pun seperti demikian. Tidak ada atlet luar yang masuk ke tim Bali. Ia sendiri mengakui tidak menentang ada mutasi atlet. Tetapi, usaha pembinaan yang lebih utama. Kerja keras dan semangat yang kuat menjadi modal tim Bali. “Saya bangga menjadi orang Bali. Dengan anggaran yang lebih kecil dari daerah lain, Bali mampu selalu tampil di papan atas,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu agenda dari Musorkab KONI Buleleng 2021 yang mengambil tema “Menuju Prestasi Olahraga Buleleng yang Lebih Maju” ini adalah pemilihan Ketua Umum masa bakti 2021-2025. Dalam pemilihan, Wakil Ketua Umum II KONI Buleleng masa bakti 2017-2021 Ketut Wiratmaja terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum KONI Buleleng masa bakti 2021-2025 menggantikan Nyoman Artha Widnyana. (dra)