Seiring dengan pelaksanaan kegiatan bakti sosial oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKGUI) di Kecamatan Busungbiu, Bupati Buleleng mengajak masyarakat untuk terus menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Kegiatan bakti sosial oleh Departemen Konservasi Gigi FKGUI bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kabupaten Buleleng tepatnya diselenggarakan di tiga desa yang ada di Kecamatan Busungbiu. Ketiga desa tersebut yakni Desa Telaga, Desa Sepang dan Desa Sepang Kelod. Dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dr. Sucipto yang pada kesempatan ini mewakili Bupati Buleleng, di Aula Kantor Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu, Jumat (12/8).
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinkes Kabupaten Buleleng dr. Sucipto mengatakan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut karena merupakan titik masuk menuju saluran pencernaan dan pernapasan. Mulut juga merupakan rumah bagi mikroba. tanpa kebersihan gigi dan mulut yang baik, bakteri jahat dapat menyebabkan infeksi, seperti kerusakan gigi dan penyakit gusi. “Permasalahannya adalah kesehatan gigi dan mulut sering kali kita abaikan. Jika tidak dirawat dan diobati, penyakit ini dapat mempengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan akses dan mutu pelayanan kepada masyarakat masih dibutuhkan adanya partisipasi masyarakat untuk optimalnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Kabupaten Buleleng. Disamping melalui fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah ada seperti puskesmas dan praktik mandiri dokter gigi, serta rumah sakit. Tentunya masyarakat Buleleng menyambut baik kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan oleh FKGUI ini. “Saya ucapkan terima kasih kepada FKGUI yang bekerja sama dengan PDGI cabang buleleng dalam melaksanakan bakti sosial,” ujar Agus Suradnyana dalam sambutannya.
Sementara, Ketua Panitia pelaksanaan kegiatan bakti sosial Dewa Ayu Nyoman Putri Artiningsih menjelaskan alasan dilaksanakannya bakti sosial di tiga desa tersebut. Karena menurut riset yang dilakukan dan mendapat informasi bahwa desa-desa ini Indeks Desa Membangun (IDM) nya masih sedang. Sedangkan secara umum IDM di Bali sudah maju. Selain itu karies gigi masih mencapai 88,8 persen artinya dari 100 orang ada sekitar 80 orang yang memiliki karies gigi atau sakit gigi. “mudah-mudahan dengan pengabdian kami kepada masyarakat ini dapat membawa manfaat yaitu kesadaran akan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut,” jelasnya.
Masih kata Dewa Ayu, Kegiatan yang melibatkan 25 orang dari FKGUI, 61 orang dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kabupaten Buleleng dan 90 kader dari ketiga desa ini digelar selama dua hari. Yakni 11-12 Agustus 2022. Kegiatannya meliputi seminar untuk dokter gigi di Buleleng, hands on, pelatihan kader, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, serta sikat gigi bersama yang dilakukan oleh ratusan siswa dari Sekolah Dasar di desa-desa tersebut. “Jadi kami tidak hanya memberikan pelatihan saja, tetapi juga memberikan buku terkait upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut kepada para kader. Harapannya seluruh kader dapat menerima pelatihan dengan baik dan disebarkan ke seluruh masyarakat setempat,” tutupnya. (rma)