8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Pedagang di Pasar Banyuasri Dijadwalkan Mulai Beraktivitas 26 Maret 2021

Admin prokomsetda | 25 Maret 2021 | 1752 kali

Para pedagang di Pasar Banyuasri, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali sudah mulai berpindah ke tempat yang baru. Dijadwalkan Pasar Banyuasri hasil revitalisasi beroperasi besok, 26 Maret 2021. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Perumda Pasar Arga Nayottama Buleleng Made Agus Yudiarsana saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/3).

 

Agus Yudiarsana menjelaskan untuk pedagang Pasar Banyuasri yang sudah mengambil undian dan mempunyai register telah masuk ke pasar yang baru. Relokasi pedagang dari pasar darurat juga sudah berjalan sampai saat ini. Jadi besok (26 Maret 2021) mulai siap melaksanakan aktivitas. Tanggal tersebut memang sudah dijadwalkan sebelumnya oleh pihak Perumda. “Berdasarkan pantauan manajemen, semuanya telah berjalan. Termasuk relokasi pedagang dari pasar darurat,” jelasnya.

 

Untuk sisa kios yang belum terisi, berdasarkan laporan dari manajemen, sudah ada beberapa pemohon yang masuk. Ini masih dalam proses penghitungan untuk mengetahui berapa jumlah akhir dari kios yang terisi. Proses pengisian pun tidak jauh berbeda dari apa yang sudah berjalan sebelumnya. Dimana para peminat mengajukan permohonan dengan persyaratan yang harus dipenuhi. “Tentunya ada syarat yang harus dipenuhi. Termasuk biaya administrasi untuk mendapatkan register. Per kios itu untuk registrasi sebesar Rp50 juta,” ujar Agus Yudiarsana.

 

Mengenai pasar tumpah, Agus Yudiarsana mengatakan beraktivitas sama yaitu 26 Maret 2021. Hanya saja dengan waktu operasional yang berbeda. Jika los atau kios yang di dalam waktu operasionalnya adalah pukul 05.00 – 17.00 WITA. Dibarengi dengan operasional pedagang bermobil yaitu pukul 14.00 – 18.00 WITA untuk shift pertama. Nantinya akan ada tiga shift untuk pedagang bermobil. Sedangkan untuk pasar tumpah dari pukul 18.00 – 04.00 WITA. “Untuk pasar tumpahnya ketika situasi tertentu seperti hujan, kita pakaikan terpal. Akan tetapi para pedagang di pasar tumpah tetap tidak boleh menggunakan fasilitas yang permanen. Artinya ketika waktu tutup sudah tiba, para pedagang harus membersihkan semuanya. Fasilitas berjualannya sudah harus bersih dari lapak,” kata dia.

 

Sebelumnya, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra telah membagikan nomor undian los kepada para pedagang. Pada pembagian ini Agus Suradnyana mengungkapkan pembagian nomor los pedagang tersebut sudah sangat transparan dan adil. “Kita sudah lakukan secara transparan, kalau ada yang belum, laporkan kepada saya. Saya minta tidak ada yang memilih tempat, sudah ada yang mengatur. Menurut saya semua tempat itu baik, sirkulasinya sudah diatur,” ungkapnya.

 

Terkait dengan penetapan nilai sewa, sebenarnya tidak ada persoalan dan sudah selesai semua. Nilai yang ditetapkan menyesuaikan dengan situasi pandemi saat ini. Angkanya pun sudah jauh dibawah nilai appraisal. Yang terpenting buka dulu, jalan dulu, kemudian dilakukan evaluasi nantinya. “Namanya kebijakan masalah uang kan harus didiskusikan dulu, tidak boleh tergesa-gesa biar tidak salah. Untuk selanjutnya pasti kita pikirkan lagi. Jangan belum apa-apa sudah menyerah. Intinya sekarang pasar ini bisa memutar perekonomian, itu saja dulu,” pungkas Agus Suradnyana. (dra)