8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Buleleng Festival: Sinergi Budaya, UMKM, Digitalisasi, dan Pembangunan Hijau

Admin prokomsetda | 20 Agustus 2025 | 148 kali

Buleleng Festival (Bulfest) 2025 kembali digelar dengan nuansa baru yang mengedepankan sinergi budaya, pemberdayaan UMKM, transformasi digital, serta konsep pembangunan hijau dan berkelanjutan. Festival ikonik Kabupaten Buleleng ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah besar untuk menggerakkan potensi lokal sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

Paparan mengenai Bulfest 2025 disampaikan langsung oleh Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra, dalam Dialog Interaktif Bali Kenken bersama RRI Singaraja bertajuk “Buleleng Festival Pacu Digitalisasi, Ekonomi Kreatif, dan Pelestarian Budaya” yang berlangsung di RTH Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Rabu (20/8).

Dalam paparannya, Bupati menekankan bahwa festival ini merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Buleleng dan harus terus dilaksanakan karena memberi banyak manfaat. “Buleleng Festival ini merupakan festival ikon Kabupaten Buleleng, yang mampu menggali potensi seni, budaya, dan mendorong geliat UMKM,” ungkapnya.

Selain itu, Sutjidra juga menekankan penerapan konsep ramah lingkungan dalam penyelenggaraan Bulfest. Panggung utama Topeng Rama dan Laksmana misalnya, dibangun dari hasil daur ulang 1,7 ton sampah plastik. Untuk mendukung kebersihan, dikerahkan 130 relawan Green Force yang secara sukarela menjaga area festival.

“Sampah organik diproses di TPS 3R Jagaraga, sementara plastik dibawa ke BSI Banyuning. Ini wujud komitmen kita membangun Buleleng Era Baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Kepala Dinas Kominfo Buleleng menegaskan bahwa Bulfest 2025 juga menghadirkan Buleleng Digital Expo. Menurutnya, pameran teknologi ini menjadi ruang bagi sekolah berbasis teknologi, pelajar SMA/SMK, hingga komunitas lokal untuk menampilkan berbagai inovasi. Dengan begitu, festival tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga mendorong kreativitas generasi muda di bidang digital.

Sementara itu, Kepala Dinas Dagperinkop UMKM menekankan dampak positif Bulfest bagi ekonomi daerah. Dari dua hari penyelenggaraan, transaksi penjualan telah mencapai hampir Rp850 juta. Stand kuliner, olahan pangan, kerajinan, hingga kriya yang seluruhnya dikurasi, menampilkan potensi unggulan lokal. Selain itu, pemerintah daerah juga terus mendorong UMKM menuju era digital melalui layanan kemasan, pemasaran online, hingga pembinaan berkelanjutan.

Dengan semangat budaya, pemberdayaan UMKM, inovasi digital, dan komitmen ramah lingkungan, Buleleng Festival 2025 menjadi simbol sinergi bersama untuk membangun Buleleng yang berdaya, kreatif, dan berkelanjutan.