Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam hal ketahanan pangan. Sinergi diperlukan dalam mewujudkan ketangguhan daerah mengenai pangan.
“Salah satunya dengan TNI dan memberdayakan masyarakat,” ujarnya saat ditemui usai mendampingi Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Harfendi bersama Dandim 1609/Buleleng Letkol Kav. Angga Nurdyana dalam kegiatan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan TNI secara daring dari Proyek Percontohan Ketahanan Pangan Kodim 1609/Buleleng di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Rabu (1/11).
Lihadnyana menjelaskan ketahanan dan ketangguhan daerah terhadap pangan harus dilakukan bersinergi. Kolaborasi dengan TNI ini memang harus dilakukan oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah. Sehingga, pemberdayaan masyarakat menjadi maksimal. Proyek percontohan dari TNI ini juga harus berjalan secara berkesinambungan.
“Ini sudah barang tentu akan kita dukung. Apalagi Buleleng memiliki garis pantai terpanjang dan pesisir terluas. Asalkan nanti ada kelompok-kelompok nelayan yang mengembangkan ini,” jelasnya.
Nantinya, akan dibentuk kelompok-kelompok nelayan yang diberdayakan dalam proyek percontohan budidaya ikan bandeng ini. Permodalan akan dibantu oleh BPD Bali. Selain itu, budidaya bandeng menjadi sangat penting. Hal tersebut dikarenakan ikan bandeng memiliki omega yang tinggi. Dengan begitu, konsumsi bandeng bisa membantu program pengentasan tengkes (stunting) di Buleleng.
“Saya mengajak masyarakat sekitar untuk aktif berpartisipasi dan turut serta dalam setiap tahap pelaksanaan. Dukungan masyarakat nantinya akan menjadi kunci kesuksesan program untuk meningkatkan produksi ikan bandeng di Kabupaten Buleleng,” kata Lihadnyana.
Sementara itu, Mayjen TNI Harfendi mengungkapkan Kodam IX/Udayana yang membawahi Bali, NTB, dan NTT (Nusra) memiliki program unggulan ketahanan pangan di 29 titik. Jumlah itu tersebar di tiga provinsi tersebut. Kabupaten Buleleng sendiri dipilih menjadi proyek percontohan budidaya ikan bandeng.
“Kita pusatkan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan TNI disini karena ini merupakan proyek percontohan budidaya ikan bandeng. Pembibitan bandeng berupa benur juga diekspor ke luar negeri,” ungkapnya.
Kedepan, pihaknya akan terus mengembangkan keberadaan budidaya ikan bandeng ini. Termasuk mendukung pada sektor permodalan. Karena diakuinya, budidaya ikan ini memiliki dampak dan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sekitar. Pembentukan kelompok nelayan juga akan segera dilakukan. Tentunya tetap bersinergi dengan pemerintah daerah.
“Secara otomatis manfaatnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Karena harga yang ditawarkan sangat menjanjikan,” imbuh Harfendi. (dra)