Alami Pendangkalan, Danau Buyan Dibersihkan
Admin prokomsetda | 10 Juni 2016 | 483 kali
Pasca mengalami pendangkalan yang merupakan siklus sepuluh tahunan, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Buleleng bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida membersihkan Danau Buyan yang mengalami sedimentasi. Pembersihan ini dilakukan BWS karena Danau Buyan ini merupakan wewenang dari pemerintah pusat di bawah koordinasi BWS. Hal tersebut diungkapkan Kepala BLH Kabupaten Buleleng, Drh. Nyoman Surya Temaja, MP saat ditemui di sela-sela pembersihan yang dilakukan di Danau Buyan, Jumat (10/6).
Surya Temaja mengungkapkan menurut penuturan warga dan juga pemuka adat di sekitar Danau Buyan, penurunan debit air ini merupakan siklus sepuluh tahunan. Berdasarkan pengukuran dari BWS, pendangkalan ini terjadi hampir mencapai tiga meter. Bahkan di sisi timur juga tidak ada air karena benar-benar surut dan juga dasar danau terlihat. “Dengan sampai terlihatnya dasar danau, kita bergerak bersama BWS untuk menggunakan sebuah eskavator ampibius untuk membersihkan. Kita berharap semua bisa dibersihkan,” ungkapnya.
Menurutnya, pembersihan menggunakan eskavator ampibius ini merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan masalah sedimentasi yang terjadi akibat siklus sepuluh tahunan ini. Namun untuk pembersihan tanaman seperti gulma ataupu enceng gondok menggunakan alat khusus. Pembersihan ini menggunakan conveyer sekaligus pencacahan yang dilakukan di tengah danau. “Eskavator ini sudah bekerja selama enam hari untuk membersihkan Danau Buyan ini. Nanti untuk membersihkan gulma dan enceng gondok menggunakan alat lain,” imbuh Surya Temaja.
Disinggung mengenai tenaga kontrak yang bertugas membersihkan Danau Buyan ini, Surya Temaja menjelaskan BLH Kabupaten Buleleng memiliki 20 tenaga yang sehari-harinya memang bertugas di Danau Buyan. Namun, satu tenaga mengundurkan diri karena memiliki pekerjaan lain. Surya Temaja pun mengakui BLH Kabupaten Buleleng selama ini telah memberdayakan tenaga tersebut. Selain itu, hasil pembersihan yang dilakukan oleh tenaga ini berupa kapu-kapu sudah diberdayakan agar dijadikan kompos untuk meningkatkan nilai tambah. “Kami sudah sangat memberdayakan tenaga disini. Untuk meningkatkan nilai tambah, tenaga yang diambil dari kelompok nelayan ini sudah dibantu dengan mesin pencacah dan juga kendaraan. Jadi ada nilai tambah. Di satu sisi mereka bekerja membersihkan danau ini, di sisi lain kelompok ini juga bisa menghasilkan pupuk kompos untuk dijual kembali,” jelasnya.
Tenaga kontrak ini bekerjasama dengan tenaga dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Hal tersebut dikarenakan Danau Buyan merupakan daerah penguasaan dari BKSDA. BLH Kabupaten Buleleng pun telah meminta area seluas lima sampai sepuluh are untuk pembangunan rumah atap sebagai tempat pengolahan sampah dan juga hasil dari pembersihan di Danau Buyan ini. “Kita sedang usahakan permintaan ini. Saat jam istirahat para tenaga kita di sini dan juga tenaga dari BKSDA akan menggunakan mesin pengolahan sampah di rumah atap yang direncanakan ini,” pungkas Surya Temaja.
Download disini