8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Ambil Sumpah 13 Bidan PTT, Bupati PAS Minta Bidan Menjadi Tenaga Medis Berdedikasi Tinggi

Admin prokomsetda | 24 Juni 2020 | 340 kali

 

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan mengambil sumpah 13 orang bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng. Bupati yang kerap disapa PAS ini meminta para bidan yang telah diangkat menjadi PNS untuk menjadi tenaga medis yang berdedikasi tinggi.

 

Penyerahan SK dan pengambilan sumpah ini diselenggarakan di Lobi Athiti Wisma, Kantor Bupati Buleleng, Rabu (24/6).

 

Bupati PAS menjelaskan ke depan tenaga media harus menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi dan loyalitas. Hal tersebut diperlukan mengingat pekerjaan sebagai tenaga medis termasuk bidan di dalamnya mengadung nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Dua hal itu yang harus dikedepankan sehingga para tenaga medis termasuk bidan memiliki jiwa sosial dan jiwa pengabdian yang tinggi terhadap kesehatan masyarakat. “Semua pengabdian itu harus dilakukan dengan loyalitas yang tinggi. Jangan sampai mengeluh,” jelasnya.

 

Sinergitas juga harus dibangun dalam pelayanan kepada masyarakat. Tanpa sinergitas, semua tidak akan berarti apa-apa. Ini bisa dibangun dari puskesmas, Rumah Sakit Pratama, hingga ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng. Dengan begitu, sinergitas dan koordinasi bisa dilakukan secara berjenjang dengan baik. Termasuk hubungan yang harmonis dan rujukan yang bagus. “Nanti RSUD Buleleng juga harus menyiapkan pelayanan yang berkelas. Baik secara kapabilitas dan alat-alatnya. Tahun depan kita akan garap secara serius,” ujar Agus Suradnyana.

 

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng, I Gede Wisnawa, SH menyebutkan 13 orang bidan PTT ini merupakan formasi pada tahun 2019. Dengan begitu, untuk pengangkatan bidan PTT sudah tuntas di Kabupaten Buleleng. Pengangkatan ini sedikit membantu kekurangan tenaga medis di Kabupaten Buleleng. Nantinya, pengusulan terus dilakukan ke pusat. Khususnya bagi tenaga medis dan tenaga pendidikan. “Jika nantinya ada formasi dari pusat, kita terus prioritaskan bidang kesehatan dan pendidikan. Tentunya dengan Anjab dan ABK yang disusun Dinas Kesehatan dan RSUD Buleleng,” tutupnya. (dra)