Guna mengantisipasi terjadinya bencana banjir di Buleleng, seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menggelar aksi bersih-bersih di bantaran sungai Buleleng dengan zona yang telah ditentukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng yang berjumlah sembilan zona.
Kegiatan bersih-bersih ini, diawali dengan Apel Krida yang dipimpin oleh Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan, Kesejahteraan Rakyat dan Layanan Pengadaan Setda Kabupaten Buleleng, Ni Made Rousmini, S.Sos mewakili Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST, bertempat di eks Pelabuhan Buleleng, jumat (8/11).
Usai memimpin apel, Made Rousmini mengatakan kegiatan ini dilakukan sesuai dengan arahan Bupati Buleleng, untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya banjir di Buleleng dikarenakan musim hujan terpantau telah tiba, dengan cara membersihkan sampah-sampah yang menghambat aliran sungai di Buleleng. Selain itu juga, dalam rangka mewujudkan Buleleng bebas dari sampah plastik, seluruh SKPD Lingkup Pemkab Buleleng diwajibkan untuk membangun bank sampah dalam upaya pngendalian dan pemilahan sampah organik dan anorganik. “Upaya-upaya ini kami lakukan untuk mendorong masyarakat untuk menjaga lingkungannya agar tetap lestari,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, S.STP., MAP ditemui di sela-sela aksi pembersihan menjelaskan kegiatan ini secara serentak dilaksanakan di seluruh Kecamatan se-Kabupaten Buleleng yang dikoordinir langsung oleh camat masing-masing, diikuti oleh para perbekel dan bendesa adat di masing-masing desa. Selain sungai, pembersihan juga dilakukan hingga selokan serta drainase. Terkait dengan pembentukan bank sampah, ia menambahkan di Buleleng telah terbentuk induk bank sampah yang akan memfasilitasi dan mengakomodir sampah plastik yang dikumpulkan oleh bank sampah unit, lalu dihubungkan dengan pengepul. “Sehingga terciptanya sirkular ekonomi yang dapat memberikan nilai ekonomi terhadap sampah dan masyarakat diharapkan sadar bahwa pengolahan sampah itu sangat bermanfaat,” jelasnya.
Ditemui di lokasi yang sama, Camat Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, S.STP., M.Si mengungkapkan pihaknya telah memberikan edukasi kepada masyarakat jauh-jauh hari sebelumnya yang bersinergi dengan SKPD terkait, dalam hal merumuskan langkah-langkah terbaik dalam upaya penanganan masalah sampah, dan khususnya di tiap kelurahan yang ada di Kecamatan Buleleng menggunakan dana kelurahan untuk memberikan pemberdayaan serta penyediaan sarana dan prasarananya. Khusus untuk sungai mumbul yang daya tampungnya saat ini menurun dan terindikasi dapat menyebabkan banjir, mulai hari ini telah dilakukan pengerukan sedimen dengan target capaian kurang lebih sebesar 1000 m3 sedimen yang akan dinaikkan dengan pengerjaan sekitar 14 hari kedepan. “Itu kita lakukan dengan metode padat karya melalui swakelola oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di empat kelurahan yang dilewati oleh sungai mumbul diantaranya Kampung Kajanan, Kaliuntu, Kampung Bugis dan Kampung Anyar,” pungkasnya. (Rma)