8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Bendungan Titab Akan Diresmikan Presiden Jokowi

Admin prokomsetda | 13 Desember 2015 | 928 kali

Diawali Dengan Pengisian Air Bendungan Titab-Ularan Segera Beroperasi
 
Megaproyek Bendungan Titab-Ularan akan segera beroperasi. Proyek ini diperkirakan beroperasi secara penuh pada tahun 2016 mendatang. Indikasi tersebut terlihat dari mulai ditampungnya air dari Tukad Saba. Penampungan ini akan dilakukan terus dan diperkirakan penuh pada bulan Maret 2016.
Acara Pengisian air atau impounding Bendungan Titab-Ularan itu dilangsungkan Minggu (13/12) siang. Acara impounding  yang dilaksanakan secara seremonial itu dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono; Menteri Koperasi dan UKM, A.A. Puspayoga; Presiden RI kelima Megawati Soekarno Putri, Anggota Komisi V DPR RI, Nusyirwan Soejono, Kepala Dinas PU Provinsi Bali, Nyoman Astawa Riadi mewakili Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Buleleng, para kepala SKPD, Camat, Kepala Desa lingkup Pemkab Buleleng.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengungkapkan, bendungan ini akan memenuhi kebutuhan air baku sebesar 350 liter per detik, yang dibagi ke tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Seririt, Kecamatan Banjar, dan Kecamatan Busungbiu. Bendungan juga bisa menambah cadangan energy listrik sebesar 2x0,75 megawatt untuk wilayah Kecamatan Busungbiu. Pembangunan Bendungan Titab-Ularan mulai diinisiasi pada tahun 2000 lalu. Pada tahun 2003, kemudian dibuat studi kelayakan pembangunan Waduk Titab di Buleleng.
Basuki menambahkan pihaknya meminta pemerintah melarang segala bentuk budidaya di Bendungan Titab-Ularan. “Kalau bisa, jangan sampai ada keramba jaring apung dan segala bentuk budidaya perikanan disini. Paling cocok hanya perikanan tangkap. Karena budidaya akan mempengaruhi kualitas air baku yang kita harapkan datang dari bendungan ini,” tambahnya.
Sementara itu kehadiran Presiden kelima Megawati Soekarnoputri  ke acara impounding Bendungan Titab-Ularan adalah untuk melihat lebih jelas proses  pengisian air di Bendungan terbesar di Bali.  Mega mengaku tak menyangka jika pengisian air bendungan, akan dilakukan melalui sebuah acara seremonial. Bahkan menurut Mega, nantinya Presiden Joko Widodo akan meresmikan secara langsung Bendungan Titab. “Nanti yang meresmikan ya tetap Bapak Presiden. Saya sebenarnya kesini hanya mau lihat proses pengisian air itu bagaimana. Tapi ternyata ada acara seremonial,” katanya.
Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST mengungkapkan sinergitas pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dalam membangun bendungan Titab-Ularan merupakan langkah tepat sebagai solusi mengatasi persoalan yang ada di Buleleng yaitu keterbatasan air irigasi, air minum dan juga sumber daya listrik. “Bendungan Titab-Ularan ini kita haraokan mampu mengatasi persoalan tersebut. Dengan langkah ini juga kita berharap secara gradual dapat menurunkan angka kemiskinan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tandaa Bupati PAS.
Untuk diketahui, Proyek ini dibangun selama lima tahun dari tahun 2011 hingga tahun 2015. pembangunan bendungan ini menelan biaya hingga Rp 509,32 miliar. Sedangkan biaya supervisi mencapai Rp 10,6 miliar. Biaya pembangunan sendiri dibagi dalam lima tahap dari tahun anggaran 2011 sampai tahun anggaran 2015.