Puluhan Seniman Rembug Bareng

 

SINGARAJA – Puluhan seniman musik tradisi dari sanggar seni yang ada di Buleleng, rembug bersama di Puri Seni Sasana Budaya, Senin (13/7) kemarin. Puluhan seniman itu urun rembug menjelang pelaksanaan Buleleng Festival 2015, pada 4-8 Agustus mendatang.

Dalam pertemuan itu, seniman-seniman mulai dari gong kebyar, baleganjur, rindik, hingga ngoncang, dihadirkan. Merika saling bertukar informasi mengenai persiapan, dan menyusun konsep pagelaran dalam Buleleng Festival mendatang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Buleleng Gede Suyasa mengatakan, para seniman itu telah melakukan persiapan dan menyunsun konsep kesenian yang ditampilkan.

“Persiapan sudah mulai disusun termasuk konsepnya. Supaya nanti visinya bisa sama dan sesuai,” ungkap Suyasa yang ditemui usai pertemuan.

Suyasa mengatakan Disbudpar Buleleng sendiri telah mendata potensi kesenian dan budaya yang ada di Buleleng, terutama yang berkaitan dengan kesenian musik tradisi. Sehingga seni musik tradisi yang ditampilkan dalam Buleleng Festival, benar-benar menjadi dokumentasi dan promosi kebudayaan Bali Utara.

Sementara itu, ketika disinggung mengenai pagelaran gong kebyar massal, Suyasa yang juga mantan Kepala Bappeda Buleleng itu menegaskan persiapan sudah terus dibahas antara sekaa-sekaa yang tampil. Ia pun tak memungkiri akan terjadi perbedaan tempo antara sekaa yang satu dengan sekaa yang lainnya.

“Perbedaan tempo itu pasti ada antara satu sampai lima detik. Tapi mereka ini kan sudah andal, telinganya sudah bisa menyesuaikan. Jadi kalau ada yang temponya sedikit ketinggalan, itu tidak akan terlalu mencolok,” tandas Suyasa.