Buleleng Festival 2016 Resmi Dibuka, Diawali Dengan Parade Joged dan Tarian Legong Tombol Massal
Admin prokomsetda | 02 Agustus 2016 | 523 kali
Ajang tahunan, Buleleng Festival kembali digelar pada tahun 2016 ini. Kali ini, Buleleng Festival sudah memasuki tahun ke empat setelah diselenggarakan pertama kali pada tahun 2013. Buleleng Festival tahun 2016 resmi dibuka oleh Asisten Deputi Komunikasi Pemasaran Pengembangan Pariwisata Kementrian Pariwisata RI, Drs. Putu Ngurah, MM yang ditandai dengan Pemukulan kulkul bersama Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST, Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG dan undangan lainnya di Panggung Utama Tugu Singa ambara Raja, Selasa (2/8).
Pada kesempatan ini, juga diselenggarakan parade joged missal yang melibat 15 sekaa joged dari beberapa wilayah di Kabupaten Buleleng. Dari 15 sekaa ini, terdapat empat penari joged sehingga total melibatkan 60 penari. Selain itu, dipentaskan juga seni tari rekonstruksi Legong Tombol yang ditarikan oleh 50 orang penari.
Putu Ngurah mengungkapkan adanya 3A yang akan memajukan dunia pariwisata. Tiga A tersebut adalah Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas/Akomodasi. Pihaknya mengaku kagum dengan atraksi yang dimiliki oleh Kabupaten Buleleng baik itu atraksi alam, atraksi budaya maupun atraksi buatan. “Selain atraksi, bul;eleng juga sudah memiliki amenitas atau akomodasi dalam jumlah yang cukup. Sekarang tinggal perlu mengasah aksesibilitasnya saja,” ungkapnya.
Pria yang merupakan putra asli Buleleng ini menambahkan diperlukannya koordinasi dan promosi. Dalam promosi, hematnya ada 3i yaitu intensif, inovatif dan informatif. "Kita harus intensif mempromosikan lalu inovatif dalam pengembangan pariwisata. Setelah itu kita harus memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada wisatawan yang datang," imbuh Putu Ngurah.
Selain dari Kementrian Pariwisata, hadir pula undangan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakili Staf Ahli BIdang Pembangunan Karakter, Arie Budhiman. Pada pembukaan Bulfest kali ini Arie Budhiman menyerahkan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda dari UNESCO untuk kesenian Wayang Wong Tejakula.
Arie Budhiman mengatakan dengan diserahkannya sertifikat dari UNESCO ini bisa menjadi inspirasi pengembangan seni dan budaya nusantara di mata dunia. Pihaknya atas nama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengucapkan terimakasih khususnya kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng dan komunitas seni Wayang Wong karena berusaha sangat keras untuk meraih prestasi dunia ini. “Semoga kesenian dan kebudayaan ini dapat terus dilestarikan sehingga berlanjut menjadi living culture,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Buleleng yang akrab disapa PAS mengatakan Buleleng Festival ini dilaksanakan atas dasar pemikiran untuk menggali, mengidentifikasi, mengembangkan dan melestarikan keberagaman potensi yang ada di Buleleng. Selain itu, Buleleng Festival ini juga sebagai sarana untuk mempromosikan potensi yang berkembang di Kabupaten Buleleng. “Kita ingin menggali lebih dalam tentang potensi Buleleng yang sebetulnya beraneka ragam,” katanya.
Pihaknya juga mengungkapkan rasa bangganya karena Buleleng Festival tahun ini tidak hanya milik masyarakat Buleleng dan Bali, namun juga Buleleng Festival sudah menjadi agenda nasional. Hal tersebut terbukti dari perhatian Pemerintah Pusat khususnya Menteri Pariwisata RI. “Bulfest tahun ini sudah menjadi agenda nasional. Sosialisasi dan publikasinya pun sudah menyebar secara nasional,” tutup Bupati murah senyum ini.
Download disini