Pemerintah Kabupaten (Pemkab ) Buleleng menjadi juara umum pada lomba Petugas Inseminasi Buatan (IB ), Pemeriksa Kebuntingan (PKb) serta pencatat data kelahiran petugas pelaporan i-sikhnas dan lomba pedet/godel hasil dari IB. hal ini terungkap pada kegiatan panen pedet upaya khusus sapi indukan wajib bunting (UPSUS SIWAB) Bali tahun 2018. Ditjen Peternakan dan kesehatan hewan (PKH) Kementrian RI Ir. Sugiono MP menyerahkan secara langsung piala dan penghargaan kepada kepala dinas Pertanian Ir. Nyoman Genep, MT di Desa Pejarakan Kecamatan Gerokgak, Kamis, 20 Desember 2018
Saat ditemui usai kegiatan Nyoman Genep mengatakan. Buleleng sebagai juara umum karena memeiliki lahan yang paling luas dibandingkan Kabupaten lain di bali. Tentunya Dengan wilayah yang paling luas pastinya tersedia pakan ternak yang cukup. Oleh sebab itu Buleleng dijadikan sebagai prioritas pengembangan sapi khususnya UPSUS SIWAB. “ Memang populasi sapi kita cukup berkembang terus, tahun ini sekitar 133000 ekor sapi terbanyak di kawasan Gerokgak. Ini karena kesediaan pakan disamping juga petani peternaknya cukup banyak yang berkecimpung di wilayah Gerokgak “ jelasnya.
Nyoman Genep menjelaskan. Pemkab Buleleng melalui dinas Pertanian telah mengupayakan dan melakukan pembinaan untuk masyarakat, khususnya peternak untuk bagaimana menyiapkan ketersediaan pakan. “ Ini kita bantu pembiayaan kita adakan bintek – bintek setiap kita adakan bantuan ternak, kita langsung berikan pelatihan bagaimana memelihara ternak dan bagaiman penyiapan pakannya, serta bagaimana mengolah limbahnya “ jelanya.
Ditambahkan Nyoman Genep. Untuk Tahun 2019 akan di adakan bursa ternak untuk pejantan maupan anak pedet, oleh kerena itu Pemkab Buleleng sudah mengalokasikan anggaran yang berkelanjutan di setiap tahunnya. “ Seperti tahun 2019 bantuan ternak pejantan diberikan untuk menyiapkan sumber spermanya, kemudian kita juga bantu untuk bibit betinanya sehingga untuk pengembangan ini terus kita lakukan ” Tambah Nyoman Genep.
Sebelumnya Ditjen PKH Ir. Sugiono MP mengatakan. Banyak bantuan dari pemerintah pusat maupun Pemda baik dari APBN maupun APBD tapi yang terpenting adalah bagaimana peternak bersemangat dalam memelihara ternaknya sehingga mampu menghasilkan sapi yang berkualitas. “ Banyak bantuan dari kementrian ada yang berhasil ada yang gagal, bali luar biasa, lihat di musim kering kaya gini gak ada sapi yang ada tandunknya lebih, masih good qulit “ katanya.
“ Tertarik untuk meningkatkan program UPSUS SIWAB di bali karena jelas, puplasi ternak bertambah kualitas bertambah, Tidak boleh ada sapi betina yang tidak bunting, makanya sapi induk wajib bunting, bukan wajib IB, karena begitu dia di IB akan di ikuti pemeriksaan kebuntingannya di dua bulan kemudian dan itu juga di pasilitasi oleh pemerintah pusat” tambah Sugiono. (Smd).