Dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Buleleng, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid – 19 Buleleng yang juga selaku Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST mengajak masyarakat desa dan yang memiliki keahlian dalam menjahit untuk membuat masker kain. Hal tersebut dikatakan Agus Suradnyana saat pelaksanaan teleconfrence bersama dengan awak media terkait dengan update perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng, yang digelar di Ruang Rapat Lobi Kantor Bupati Buleleng, Kamis (2/4).
Lanjut Bupati PAS mengatakan, dengan kelangkaan masker medis yang terjadi di Buleleng pihaknya mengajak masyarakat untuk tidak panik. Ia pun menyerukan hal-hal positif yang bisa dilakukan selama mengikuti himbauan untuk tetap tinggal dirumah. Salah satunya yakni berinovasi dalam menjahit serta mebuat pola masker kain di rumah. Selain memberikan manfaat bagi pencegahan covid-19, masker kain juga bisa menjadi peluang usaha.
“Di Buleleng ada pembagian masker medis namun tidak dalam jumlah besar, tapi masih ada masker kain yang dijahit sendiri bisa digunakan berkali-kali dan bisa dicuci sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu lama,” kata Bupati Suradnyana.
Terkait data perkembangan penanganan Covid-19 di Kabupaten Buleleng, dirinya menjelaskan data terkini jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang sekarang dirawat di RS Pratama Giri Emas Sawan masih tetap berjumlah empat orang yang terkonfirmasi positif yaitu sejak tanggal 1 april 2020 melakukan tes lab di RSUD Sanglah Denpasar. Keempat PDP tersebut dalam kondisi yang berbeda-beda yakni PDP 3 tidak ada gejala, PDP 6 dan PDP 8 sakit tenggorokan, PDP 7 masih mengalami mual.
Sementara itu jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) saat ini berjumlah 130 orang dengan rincian OTG dari PDP 6 yang sudah terkonfirmasi sebanyak 109 orang. OTG dari PDP 8 yang sudah terkonfirmasi dari hasil tracing terbaru di lapangan dan sudah dilakukan rapid tes dengan hasil negatif 1 orang. OTG dari PDP 3, PDP 5 dan PDP 7 yang masih dipantau dan dikarantina mandiri di rumah masing-masing sebanyak 16 orang. Untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) berjumlah 4 ODP yang sebelumnya dari PDP 6 yang sudah terkonfirmasi berubah status menjadi OTG.
Saat ini juga sedang dilakukan pemantauan terhadap pelaku perjalanan wilayah terjangkit dan wilayah transmisi lokal (tanpa gejala). Jumlah kumulatif saat ini sebanyak 836 orang dengan 307 orang telah berakhir dalam masa pantau 14 hari. Sehingga sisa yang masih dipantau sebanyak 529 orang dengan rincian 417 pekerja kapal pesiar, 37 TKI lainnya, Warga Negara Asing (WNA) 1 orang, pulang dari luar negeri 12 orang, dan orang yang datang dari daerah transmisi lokal sebanyak 43 orang. (br)