APBDes Untuk Infrastruktur Bukan Beli Kursi Empuk
Dengan dana yang besar, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) harus dirancang secara matang oleh para kepala desa (perbekel). Anggaran tersebut harus mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang sejalan dengan RPJM Daerah. Hal tersebut diperlukan agar terjadi sinergitas pembangunan di daerah dan di desa. Demikian disampaikan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST dalam sambutannya saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Sampah Bagi Tim Penggerak (TP) PKK Peduli Lingkungan serta Sekolah Peduli Lingkungan di Gedung Wanita Laksmi Graha, Rabu (16/12).
Menyangkut APBDes tersebut, Bupati yang akrab disapa PAS tersebut menegaskan tidak ada anggaran untuk perbaikan kantor kepala desa. Pihaknya juga mengingatkan agar anggaran digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan. Pemberdayaan masyarakat juga harus diperhatikan dalam penggunaan anggaran seperti penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan penanganan sampah di desa seperti penyediaan motor roda tiga untuk pengangkutan sampah.
“Perbekel jangan coba-coba buat anggaran untuk perbaikan kantor kepala desa, penyediaan kursi yang empuk dan penyediaan TV LCD yang besar. Nanti anggaran digunakan untuk perbaikan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. SelanjutnyaAPBDes akan diverifikasi oleh para camat,” tegas Bupati PAS.
Bimtek Pengelolaan Sampah diselenggarakan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Buleleng yang bekerjasama dengan BLH Provinsi Bali serta Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melalui Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa Tenggara. Bimtek ini bertujuan untuk penguatan kelembagaan daerah dalam pengelolaan sampah. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari yaitu tanggal 16 dan 17 Desember 2015 di dua tempat yaitu Ruang Pertemuan Unit IV Kantor Bupati Buleleng dan Gedung Wanita Laksmi Graha.
Ditemui seusai pembukaan, Bupati Agus Suradnyana mengharapkan bimtek ini dapat memberikan manfaat bagi para peserta yang terdiri dari kepala SD, SMP, SMA di Kecamatan Buleleng dan TP PKK Peduli Lingkungan. “Kami harap bimtek ini membuka cakrawala mereka bahwa penanganan sampah juga bisa memberikan kontribusi terhadap ekonomi dan memperbaiki lingkungan serta lebih sehat,” harapnya.
Sementara itu Kepala P3E Bali dan Nusa Tenggara, Drs. Rijaluzzaman mengungkapkan bimtek ini lebih berfokus kepada sekolah-sekolah yang akan mengikuti lomba adiwiyata. Ada empat program dalam adiwiyata tersebut yaitu bagaimana perencanaannya, infrastruktur, kurikulum dan implementasi. “Selain itu bersama dengan BLH kita akan ke sekolah-sekolah memberikan bimtek secara langsung melalui praktik bukan hanya sosialisasi. Target kita nantinya ada 5 SD, 5 SMP dan 5 SMA yang memperoleh Adi Wiyata. Jadi pendampingan itu sangat penting. Sementara untuk TP PKK kita akan lakukan bimtek sampai ke Kelompok Dasa Wisma,” tandasnya.