8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Bupati PAS Pastikan Gunakan Hotel Untuk Karantina PMI

Admin prokomsetda | 15 April 2020 | 390 kali

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana memastikan akan menggunakan sejumlah  Hotel yang berada di sekitar Kota Singaraja sebagai tempat karantina bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru datang dari luar negeri. Adapun hotel yang saat ini sudah siap digunakan yaitu Hotel Aneka Lovina dan Hotel Grand Wijaya, yang masing-masing terletak di Desa Anturan dan Kota Singaraja.

 

Kepastian itu disampaikan oleh Bupati PAS, sapaan akrab Agus Suradnyana, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (14/4) malam. Dikatakan, tidak mudah memanfaatkan hotel yang berada di seputaran kota Singaraja untuk digunakan sebagai tempat karantina bagi PMI. Agus Suradnyana menceritakan, dirinya sebelumnya sudah melakukan penjajakan terhadap beberapa hotel yang berada di sekitar Kota Singaraja. Namun pemilik hotel yang dihubungi itu enggan mengijinkan tempat usahanya digunakan sebagai tempat karantina bagi PMI.

 

Bupati Suradnyana pun akhirnya mendesak pengurus Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Buleleng untuk melakukan komunikasi dengan para pemilik hotel di Singaraja. PHRI sebagai induk orgasasi pengusaha hotel itupun akhirnya berhasil meyakinkan sejumlah pemilik hotel di Singaraja untuk disewa dan dimanfaatkan sebagai tempat karantina PMI.

 

“Saya terus melakukan diskusi panjang dan pendekatan dengan pihak PHRI Buleleng. Akhirnya sampai dengan jam 7 malam ini, PHRI setuju memberikan beberapa hotel untuk kami gunakan sebagai tempat karantina bagi PMI. Nantinya, PMI yang berasal dari seputaran Kota Singaraja akan dikarantina di hotel-hotel tersebut,” ungkap pejabat asala Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini.

 

Agus Suradnyana melanjutkan, nantinya PMI yang berasal dari seputaran kota Singaraja yang saat ini sudah dikarantina di SD 1 dan SD 3 Banjar Jawa yang berjumlah 18 orang, mulai besok (Rabu, 15/4) pagi akan dipindahkan ke hotel yang sudah disewa. Demikian pula untuk PMI yang baru datang, akan langsung ditempatkan di hotel-hotel tersebut. Pada tahap awal ini baru bisa disediakan sebanyak 85 kamar, masing-masing 55 kamar di Hotel Aneka Lovina, dan 30 kamar di Hotel Grand Wijaya Singaraja.

 

“Nanti secara bertahap tentu akan kami tambah lagi jumlah hotelnya, menyesuaikan dengan jumlah PMI yang akan dikarantina,” tambahnya.

 

Lebih lanjut dikatakan Bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng ini, nantinya hotel-hotel yang digunakan itu tidak diperkenankan menerima tamu lain, selain PMI yang dikarantina. Dirinya  juga meyakinkan bahwa biaya yang digunakan untuk menyewa hotel-hotel itu sangat murah. Katanya, hal itu sebagai bagian dari bentuk partisipasi dan kepedulian PHRI Buleleng dalam menghadapi pendemi Corona ini.

 

“Nantinya untuk PMI yang berasal dari desa-desa lain di Buleleng, sepenuhnya Saya serahkan kepada Pemerintah Desa untuk menyedikan tempat karantina. Kalau ada Villa atau Hotel silakan dilakukan pendekatan,” tutupnya.***(tri)