8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Bupati PAS Serahkan Bibit Padi Inbrida Kepada Seluruh Petani Di buleleng

Admin prokomsetda | 23 Juni 2020 | 530 kali

Upaya meningkatkan produksi nasional berbasis Pertanian Rakyat ditengah pandemi Covid-19 pada sektor kebutuhan pangan pokok di Kabupaten Buleleng, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST serahkan bibit Padi Inbrida kepada seluruh petani di Buleleng dan diterima langsung oleh enam orang perwakilan subak.

Secara keseluruhan, bibit Padi Inbrida yang disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui sumber dana Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam APBD II Pemkab Buleleng ini adalah sebanyak 37 ton lebih 50 Kg dan tersebar di 54 subak yang ada di Kabupaten Buleleng.

Dengan diserahkannya bibit padi inbrida ini diharapkan hasil produksi sawah di Buleleng dapat meningkat. “Baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya, untuk mencapai itu tentu selain pupuk juga berkaitan dengan cara menanam, pemupukan dan lain sebagainya,” ungkap Bupati Agus Suradnyana usai menyerahkan bibit kepada para subak di Lobbi Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng, Selasa (23/6).

Menurut Bupati yang kerap disapa PAS ini, harus ada langkah komprehensif menyangkut pertanian di Buleleng. Dari segi mina, kerta masanya, unsur hara yang terkandung di dalam tanah, hingga kualitas air tanah ini tentu perlu ada pengkajian secara menyeluruh.

“Sehingga Pemkab Buleleng juga tepat sasaran dalam memberikan APBDnya pada sektor pertanian,” tuturnya.

Masih kata Bupati Agus Suradnyana, dirinya mendukung para petani di Buleleng untuk memanfaatkan jaring sebagai alat sederhana yang efektif mampu mengusir burung-burung pemakan padi. Sehingga, para petani juga dapat mengambil pekerjaan lain.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Ir. I Made Sumiarta mengatakan bahwa bibit padi Inbrida yang akan diberikan ini adalah Ciherang, Cigelis, Inpari, dan n64 dengan keunggulan yang hampir sama, baik dari rasa dan tingkat produksinya. “Dari segi waktu penanamannya ini disebut dengan MT 2 atau Musim Tanam 2, yakni untuk MT 1 berlangsung di Bulan Oktober-Maret dan untuk MT 2 berlangsung pada Bulan April-September,” tuturnya

Bibit Padi Inbrida ini adalah kategori varietas umum yang memiliki masa panen tiga bulan dan sangat diminati oleh para petani baik dari segi kualitas dan kuantitasnya. Namun, bergantung pula dari kemampuan para petani di lapangan,  mengingat MT 2 ini telah memasuki musim kering.

“Untuk total penanaman MT 2 ini kurang lebih empat ribuan, yang artinya sisa lagi dua ribuan itu sudah di akomodir dari APBN dan penanaman untuk MT 2 sudah dapat di akomodir seluruhnya,” tambahnya.

Terkait dengan penentuan penerima bantuan ini, seluruh bantuan telah disalurkan kepada Subak atau kelompok-kelompok petani sesuai skema yang telah arahkan langsung oleh Pemerintah Pusat. Kelompok ini sudah terdaftar di dalam kelompok sistem penyuluhan pertanian yang sudah ditetapkan oleh Bupati Buleleng. “Sebagaian besar kelompok-kelompok tani tersebut sudah terdaftar,” tutup Sumiarta. (Stu)