Desa Madenan Coba Tawarkan Buah Alpukat
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST mulai melakukan penjajagan produk buah sobean (unggulan) yang nantinya akan dipasarkan di Pasar Rakyat Banyuasri. Pemkab Buleleng membangun Pasar Rakyat Banyuasri sebagai akses pasat buah lokal Buleleng. Sehingga dapat memicu petani buah lokal Buleleng untuk meningkatkan produksi dan menjaga kualitas buah yang dihasilkan.
Melihat peluang tersebut, Desa Madenan, Kecamatan Tejakula mengambil langkah untuk memperkenalkan produk buah unggulan yang dimiliki. Setelah, berhasil memasarkan buah durian Ki Raja, kini Desa Madenan mencoba memasarkan buah alpukat. Dengan membawa beberapa buah alpukat, Perbekel Desa Madenan, Kecamatan Tejakula Gede Mustika menemui Bupati Buleleng untuk memperkenalkan buah alpukat Desa Madenan. Pertemuan ini berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Senin (21/12).
Dari pertemuan tersebut, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST mengatakan, akan mencicipi terlebih dahulu rasa dari buah tersebut. Selain itu, dirinya juga akan membandingkan buah alpukat dari daerah lain di Buleleng. Penjajagan buah lokal ini dilakukan untuk mendapatkan produk buah yang berkualitas baik.
“Harapan saya kedepan, Buleleng bisa kembali menjadi produsen buah yang memiliki kualitas unggulan,” ujar Bupati Suradnyana beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Perbekel Desa Madenan, Kecamatan Tejakula Gede Mustika menceritakan, budidaya komoditas alpukat sudah sejak lama dilakukan di Desa Madenan. Namun, petani buah masih menggunakan sistem tumpang sari.
“Untuk sekarang masih menggunakan sistem tumpang sari jadi ada berbagai macama tumbuhan dalam lahan perekebunan warga. Belum ada yang khusus menanam alpukat dalam jumlah yang banyak,” tuturnya.
Masih kata Mustika, saat ini pemasaran buah alpukat Madenan sudah ada yang masuk ke supermarket di Denpasar. Selain itu, buah alpukat madenan juga ada yang dipasarkan ke luar pulau bali. Untuk harga pasarnya, Mustika mengungkapkan, berkisar antara 10 ribu sampai 15 ribu rupiah.
“Kalau musim penghujan harga alpukat sekitar 10 ribu, namun saat musim panas, harga alpukat bisa mencapai 20 ribu rupiah perkilo,” imbuhnya.
Terkait pertemuan dengan Bupati Buleleng, Mustika mengatakan, saat ini Bupati Buleleng bersama instansi terkait akan mengkaji terlebih dahulu buah alpukat Desa Madenan. Namun dirinya yakin, buah alpukat Desa Madenan bisa menembus pasar di Bali.
“Secara spesifik Bapak Bupati Belum mengatakan apa-apa terkait buah alpukat Desa Madenan, namun dari segi rasa yang ditawarkan, buah alpukat Desa Madenan bisa bersaing dengan daerah lain di Buleleng,” jelasnya. (JOZ)