Demi pengelolaan Danau Kembar yang ada di Buleleng, yakni Danau Buyan dan Danau Tamblingan yang lebih baik dan berkelanjutan, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST mendapatkan kesempatan awal untuk memaparkan rencana pengelolaan danau tersebut kepada Direktorat Pengendalian Kerusakan Perairan Darat (PKPD) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Hal tersebut dilakukan pada acara Pemaparan Rencana Pengelolaan Danau Prioritas II Nasional yang dibuka langsung oleh Direktur Pengendalian Kerusakan Perairan Darat, Ir. Sakti Hadengganan, bertempat di Hotel Santika Premiere, Jakarta, Rabu (2/10).
Pada pemaparannya dihadapan Tim Pakar Pusat, Tim Pakar Daerah, Perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi/Kabupaten serta perwakilan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) masing-masing danau, Bupati Agus Suradnyana mengatakan visi pengelolaannya adalah terwujudnya Danau Buyan dan Danau Tamblingan yang asri. Pengelolaannya juga harus berkelanjutan berdasarkan Tri Hita Karana. “Ada beberapa konsep yang akan kita terapkan di Danau Kembar ini,” ujarnya.
Adapun Konsep yang dimaksud, ungkap mantan Anggota DPRD Provinsi Bali ini adalah konservasi yang tidak konservatif meliputi penerapan pertanian organik dan land consolidation farming. Membuat kawasan ekologi serta pengembangan pariwisata berkelanjutan. Selain itu peningkatan kualitas lingkungan hidup juga menjadi salah satu konsep yang akan diterapkan. “Pola penangkapan ikan ramah lingkungan dan penuntasan penanganan Keramba Jaring Apung juga akan kami kembangkan,” ungkap Agus Suradnyana.
Usai pemaparan, Bupati Agus Suradnyana menambahkan segala persoalan yang dihadapi selama proses pengelolaan danau tersebut, perlu adanya sinergi dan kerjasama yang baik dari seluruh pihak yang terkait yakni antara Kementerian, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten. Dalam hal ini juga, selain mendiskusikan danau yang akan dikembangkan, ia menginginkan pembahasan tentang daya resapan di sekitar lingkungan Danau Buyan dan Danau Tamblingan juga. “Komunikasi yang baik dari semua pihak sangat membantu prosesnya nanti, sehingga rencana pengelolaan ini dapat dilakukan secara tersutruktur dan sistematis,” pungkasnya. (Rma)