Dari Edukasi dan Sosialisasi Menjadi Regulasi, Kiat Bupati PAS Merubah Mindset Masyarakat Tentang Sampah
Admin prokomsetda | 25 April 2016 | 601 kali
Edukasi tentang pengolahan dan pembuangan sampah kepada masyarakat sudah terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng. Sosialisasi pun terus digalakkan kepada masyarakat tentang bahaya membuang sampah sembarangan. Namun semua upaya edukasi dan sosialisasi nampaknya susah untuk merubah mindset masyarakat tentang sampah. Berangkat dari hal tersebut, Pemkab Buleleng merubah strategi dari edukasi dan sosialisasi menjadi penerapan regulasi yang memaksa serta memberikan efek jera kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST saat menghadiri Malam Puncak Gerakan Peduli Sampah Jilid III yang diselenggarakan oleh Manik Bumi Foundation di Gedung Sasana Budaya, Minggu (24/4) kemarin.
Menurut Bupati yang akrab disapa PAS ini, dulu pemerintah terus mengedukasi masyarakat agar merubah mindset nya. Pemerintah juga rutin mengadakan sosialisasi. Nampaknya edukasi dan sosialisasi sangat sulit untuk merubah kebiasaan masyarakat. Oleh karena itu, Pemkab Buleleng menerapkan regulasi agar masyarakat merubah kebiasaan atau mindset mereka. “Kita rubah strateginya. Dari edukasi dan sosialisasi menjadi penerapan regulasi seperti perda sampah untuk memberikan efek jera. Mudah-mudahan upaya penerapan perda sampah ini berhasil merubah mindset masyarakat,” ungkapnya.
Bupati murah senyum ini menambahkan ada progress yang cukup signifikan mengenai kebersihan di Buleleng. Tekanan sampah masih di Tukad Buleleng dan Pasar Anyar. Diakui tekanan di dua tempat tersebut masih tinggi. Ke depannya, akan diatur model bagaimana mengurangi tekanan sampah ini. “Memang Pasar Anyar sudah overload. Tahun depan kita bangun Pasar Banyuasri. Sebagian akan kita relokasi ke Pasar Banyuasri,” imbuhnya.
Sementara itu, Gerakan Peduli Sampah Jilid III ini merupakan prakarsa dari Manik Bumi Foundation. Gerakan Peduli Sampah ini diawali dengan pembersihan di Tukad Buleleng yang melintasi Kampung Singaraja. Setelah itu diadakan Lomba Menggambar Antar SD. Sebagai penutup diadakan pertunjukan seni yang dihadiri Bupati PAS, Ketua DPRD Kabupaten Buleleng, Gede Supriatna, SH, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, Ir. Nyoman Sutrisna, MM, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Komang, M.Si, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Buleleng, Ir. Nyoman Genep, MT serta Kepala Satpol PP Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Suadnyana, SH.,M.Si
Menurut Dewan Pendiri Manik Bumi Foundation, Luh Gede Juli Wirahmini, sebenarnya impian besar dari gerakan ini adalah menuju Buleleng Bebas Sampah. Gerakan ini mengambil proyek percontohan di Tukad Buleleng. Di bantaran Tukad Buleleng tersebut ada Sembilan kelurahan. “Namun kita masih fokus di Kampung Singaraja untuk mewujudkan tata kelola sampah secara mandiri. Diharapkan masyarakat di sana tidak membuang sampah ke sungai tetapi mengelola sampah secara swadaya, berkelanjutan, dan sistematis,” pungkasnya.