SAMBANGI GEROKGAK, BUPATI JAWAB KESULITAN AIR
Perbandingan mencolok terjadi pada pelaksanaan Kunjungan Kerja Bupati Buleleng ke wilayah Buleleng Barat, Sabtu 13/12. Pasalnya dari pelaksanaan Kunker yang menyasar 3 kecamatan masing-masing Kecamatan Seririt, Kecamatan Busungbiu dan Kecamatan Gerokgak. Rombongan Kunker yang dipimpin langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, didampingi Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra dan Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna dihadapkan dengan permasalahan menarik yakni ketimpangan distribusi air yang dimiliki oleh Kecamatan Seririt dan Busungbiu dengan Kecamatan Gerokgak, hal ini pun menjadi sangat beralasan melihat topografi masing-masing kecamatan yang berbeda-beda sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi Pemkab Buleleng untuk bisa menanggulangi krisis air yang dialami beberapa Desa di Kecamatan Gerokgak.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ketika ditemui di sela Kunker menyatakan dampak yang diakibatkan krisis air di Kecamatan Gerokgak cukup besar, meskipun secara umum wilayah Kabupaten Buleleng saat ini sudah memasuki musim penghujan namun dari pantauan kegiatan Kunjungan Kerja Bupati Buleleng, debit air di Kecamatan Gerokgak masih dinilai sangat minim baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maupun untuk sektor pertanian. Keluhan ini pun secara terbuka disampaikan Camat Gerokgak Dewa Made Ardika dalam kegiatan tatap muka Bupati dengan masyarakat se-Kecamatan Gerokgak di Gedung Serbaguna Desa Sanggalangit, “ Keluhan ketersediaan air menjadi permasalahan utama yang sangat dirasakan oleh warga kami, padahal hampir sebagaian besar masyarakat kami hidup dari pertanian, ini salah satu penyebab kenapa angka kemiskinan warga terus meningkat” ujarnya.
Mendapat laporan dari Camat Gerokgak, Bupati Agus Suradnyana pun menyatakan secara bertahap Pemkab Buleleng telah menyalurkan bantuan sumur bor kepada beberapa warga masyarakat Kecamatan Gerokgak. Selain itu, nantinya diharapkan dengan beroperasinya waduk Titab, Kecamatan Busungbiu dapat membantu menyalurkan air ke wilayah Kecamatan Gerokgak. “ Jangka pendeknya telah kita bantu dengan penyediaan sumur bor kepada rumah tangga miskin, namun kedepannya tentu saja kita sangat berharap dengan keberadaan waduk Titab sebagai pen-suplai air di Kecamatan Gerokgak mendukung bendungan Gerokgak” ujarnya.
Jika berjalan, Bupati Agus Suradnyana pun optimis pertanian Holtikultura yang dikembangkan oleh sebagian besar petani Gerokgak akan semakin meningkat pasalnya kualitas tanah yang ada di Kecamatan Gerokgak dinilai memiliki angka kesuburan yang tinggi jika bisa konsisten mendapatkan air, ini dibuktikan dengan berkembangnya pertanian buah anggur yang memiliki kualitas tinggi bahkan digunakan sebagai bahan dasar minuman wine yang bertaraf internasional “Untuk saat ini memang pertanian gerokgak kita fokuskan untuk pertanian Holtikultura, tapi tidak menutup kemungkinan jika air konsiten didapatkan petani bisa berimprovisasi dengan tanaman lain yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi” ujarnya.(paz)