Perbekel Desa Menyali Made Jaya Artha pada kesempatan tersebut menjelaskan Desa Menyali, Kecamatan Sawan menyimpan potensi yang besar. Selain potensi alam yang dimiliki seperti air terjun dan juga kesenian janger yang melegenda, Desa Menyali juga menyimpan dua potensi yang diunggulkan, diantaranya Kerajinan Alumunium dan Poh Bikul (Mangga Tikus).

Jaya Artha mengatakan sejak tahun 1980 masyarakat Desa Menyali sudah berkecimpung didunia kerajinan alumunium. Namun saat ini, kerajinan hanya terbatas pada alat - alat upakara dan yadnya, kemudian dengan berkembangnya jaman, kerajinan tidak hanya tepaku kepada alat - alat upakara dan yadnya tersebut, namun sudah menghasilkan berbagai produk seperti tempat tisu dan tempat buku. Meski begitu, ada beberapa permasalahan yang dihadapi para pengerajin di Desa Menyali, yakni bahan baku sampai dengan pemasaran. Bahkan, persaingan harga tidak sehat juga menjadi tantangan warga Desa Menyali. Pemrmasalahan itu bisa diatasi berkat sinergi antara pemerintah desa menyali dengan dinas terkait. 

 

Sedangkan jenis mangga Poh Bikul memiliki keunikan dibanding dengan jenis mangga yang lainnya. Dimana poh bikul memiliki kulit tipis dan terdapat banyak kambium dibatangnya. Dengan keunikan itu, poh bikul sangat sulit dibudidayakan. 

 

Sementara itu, Wabup Sutjidra yang berkesempatan hadir menjelaskan, pihaknya akan memerintahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Buleleng untuk memediasi permasalahan harga bahan baku alumunium untuk pengerajin Desa Menyali.