8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Di Tejakula, 199 Warga Miskin Antre Pencairan Dana PKH

Admin prokomsetda | 20 April 2016 | 590 kali

Upaya untuk mengentaskan kemiskinan yang ada di Kabupaten Buleleng, Dinas Sosial Kabupaten Buleleng  menggelar acara launching Program Keluarga Harapan ( PKH) tahap 1 tahun 2016 hari kedua  di Kecamatan Tejakula Selasa ( 20/4) bertempat di Balai Desa Windu Sabha Budaya Desa Tejakula. Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG mengatakan sebanyak 199 keluarga miskin yang ada di Kecamatan Tejakula akan menerima pencairan dana PKH. “Dinas Sosial sudah membagikan bantuan uang tunai dari kemarin dan kami selaku pemerintah daerah menargetkan satu minggu ini tuntas di bagikan di Sembilan Kecamatan yang ada di Buleleng,”ujar Wabup Sutjidra.
Lebih lanjut, Wabup Sutjidra menambahkan tercatat selama 4 tahun terakhir  Pemerintah Buleleng telah berhasil menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Buleleng sebesar 32,16%.” dari tahun 2012 silam sampai tahun ini angka kemiskinan di Buleleng mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu  16.524 keluarga miskin atau 32,16% dari  51. 384 keluarga miskin, berdasarkan hasil verifikasi dan validasi data kemiskinan yang telah dilaksanakan dari bulan juni sampai akhir Desember 2015 oleh Dinas Sosial buleleng,”Imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Buleleng Gede komang, M.Si mengatakan untuk di Kecamatan Tejakula Dinas Sosial baru bisa menyasar 199 keluarga sangat miskin dan itu diberikan dana sebesar Rp202.877. 500,-.” Dari dana Rp 202.877.500,_ itu akan dibagikan kepada 199 warga sangat miskin yang ada di Kecamatan Tejakula, dana yang diperoleh warga sangat miskin minimal sebesar Rp 750.000,- dan maksimal sebesar Rp 1.250.000,- dan itu digunakan untuk masalah pendidikan dan kesehatan,”kata Gede Komang. Lebih lanjut Gede Komang  menghimbau kepada pendamping PKH  untuk melihat absen bagi para anak sekolah keularga PKH jangan  sampai kena 75% kehadiran, demikin juga data keposyandu  jangan sampai merekan tidak datang keposyandu baik itu balita, ibu hamil,  dan ibu menyusui.