8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Diawali Dengan Pagelaran Permainan Tradisional Gebug Ende

Admin prokomsetda | 26 Oktober 2015 | 868 kali

BBDF 2015 Resmi Ditutup
 
Jelang Penutupan Buleleng Bali Dive Festival (BBDF)  2015, permainan tradisional Gebug Ende ditampilkan pada hari terakhir Buleleng Bali Dive Festival (BBDF) 2015 di Pantai Pemuteran, Senin (26/10). Kesenian ini dimainkan oleh para pria dari Desa Pemuteran dan dipadati oleh penonton.
 
Menurut salah satu panitia Gebug Ende, Ketut Sekar, menjelaskan permainan ini berasal dari Karangasem. Permainan ini dimainkan di Pemuteran karena banyak warga Pemuteran berasal dari Karangasem. "Dulunya permainan ini bertujuan untuk mengundang hujan. Kami memainkan permainan ini pada awal masa tanam untuk memohon hujan," jelasnya. Menurutnya, pemain Gebug Ende ini hanya laki-laki saja.
 
Sementara itu, BBDF 2015 resmi ditutup oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST di Panggung Utama. Bupati Agus Suradnyana didampingi Ketua Panitia yang sekaligus Sekda Kabupaten Buleleng, Ir. Dewa Ketut Puspaka, MP, Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Buleleng serta perwakilan dari TNI AL.
 
Acara penutupan ini dirangkaikan dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba yang diselenggarakan serangkaian BBDF 2015 ini. Lomba yang diselenggarakan antara lain lomba melukis alam laut, lomba Underwater Photography, dan lomba mencari harta karun (Treasure Hunt). Keluarga sebagai juara 1 lomba melukis alam laut adalah M. Choirul Anam, juara 2 Putu Dudik Ariawan, dan juara 3 Made Suastika Yasa. Untuk lomba Underwater Photography juara 1 diraih Rizal Christian, juara 2 Ron Kluge dan juara 3 Tjie Strong. Lomba mencari harta karun (Treasure Hunt) dimenangkan oleh Komang Edi Saputra, Ketut Artawan, Putu Sudarimbawa, Komang Suladra dan Sutama. Selain menyerahkan hadiah kepada para pemenang, diserahkan pula penghargaan kepada para pihak yang sudah terlibat dalam BBDF 2015.
 
Ketua Panitia BBDF 2015, Dewa Ketut Puspaka dalam laporannya mengungkapkan sebanyak  21 stan kuliner dan 36 stan instansi. Omzet yang diperoleh sekitar 500 juta rupiah. “Tingkat hunian hotel juga meningkat sampai 90%,” ungkapnya.
 
Ditemui di tempat yang sama, Bupati Agus Suradnyana menjelaskan Pemkab Buleleng akan terus membuka ruang kepada masyarakat untuk ikut mendukung konservasi terumbu karang. Menurutnya, upaya konservasi agar berkelanjutan dan terus berkembang. “Kami juga melihat potensi pertanian di sini. Nantinya kita bisa sinergikan pertanian dan kelautan dalam satu festival,” tutupnya. (dra)