Kriteria yang dimiliki oleh pemerintah pusat akan sangat menentukan apakah pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) daerah yang diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Bali diterima atau tidak.
“Apakah ditolak semuanya atau ada yang disetujui. Kita masih menunggu,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa saat ditemui usai mengikuti rapat dengan legislatif terkait APBD tahun 2021 di Gedung DPRD Buleleng, Kamis (26/11).
Gede Suyasa menjelaskan kriteria yang akan digunakan untuk menerima atau menolak usulan pinjaman ada di pemerintah pusat. Bukan daerah yang menentukan. Jika daerah mengusulkan namun pemerintah pusat menganggap tidak tepat, tentunya akan ditolak. Misalnya, usulan perbaikan stadion dianggap tidak tepat, itu akan dihilangkan. “Kriterianya ada di situ. Begitupun dengan yang lainnya. Jika stadion dianggap tepat namun yang lainnya tidak, ya batal. Pemerintah pusat yang memiliki kriteria,” jelasnya.
Semua usulan akan dievaluasi oleh pemerintah pusat. Tergantung dari kriteria yang ditentukan. Daerah hanya mengusul untuk selanjutnya diverifikasi oleh pemerintah pusat. Secara lisan, Pemkab Buleleng telah menerima konfirmasi bahwa dalam minggu ini atau paling lambat minggu depan diundang untuk melakukan pemaparan sekaligus verifikasi. “Oleh pemerintah pusat dan PT. SMI selaku pemberi kredit,” ucap Gede Suyasa.
Disinggung mengenai kegiatan festival yang akan diselenggarakan pada tahun 2021, Gede Suyasa mengungkapkan festival merupakan kegiatan untuk publik yang diusulkan masing-masing kecamatan. Para camat mendengarkan aspirasi dari masyarakat. Sangat dirindukan mengingat selama setahun masyarakat khususnya para seniman tidak tampil. Nanti ada momen-momen dimana seniman bisa tampil setelah vakum cukup lama. “Tahun depan (2021) diberikan media bagi seniman-seniman yang ada untuk tampil. Makanya diakomodasi untuk tampil di masing-masing kecamatan,” ungkapnya.
Selain sebagai media bagi para seniman untuk tampil, dirinya menambahkan nantinya akan ada ruang juga untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pedagang-pedagang kecil juga akan dilibatkan. Hal tersebut akan memutar kembali ekonomi. Ini menjadi latar belakang diadakannya festival tahun depan. “Dirindukan oleh seniman dan juga masyarakat sendiri. Itu yang menjadi pertimbangannya,” tutup Gede Suyasa. (dra)