8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Dukung Percepatan Pengentasan Kemiskinan di Buleleng, Dinas PMD Rancang Kegiatan Bursa Inovasi Desa

Admin prokomsetda | 16 April 2019 | 178 kali

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kab.Buleleng terus membangun terobosan untuk ikut serta meningkatkan geliat ekonomi di desa. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan menggalakkan kembali inovasi desa. Nantinya, DPMD Buleleng akan menggelar Bursa Inovasi Desa, yang kegiatannya diawali dari masing-masing kecamatan.

Hal itu terungkap saat dilaksanakan rapat sosialisasi penyelenggaraan Bursa Inovasi Desa di ruang rapat DPMD Buleleng, Selasa (16/4) pagi. Dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Kepala DPMD Buleleng Made Subur, SH itu, hadir sejumlah stake holders terkait yang nantinya terlibat pada kegiatan tersebut.

Ditemui seusai menggelar rapat, Kadis Subur mengungkapkan, tahap awal pelaksanaan Bursa Inovasi Desa dimaksud adalah membentuk Tim Inovasi Kabupaten (TIK), yang nantinya diikuti pada tingkat kecamatan dengan membentuk Tim Pengelola Inovasi Desa (TPID). Nantinya, untuk menentukan inovasi apa yang akan diangkat oleh setiap desa, di tingkat kecamatan akan digelar Musyawarah Antar Desa (MAD). Tentunya pada tahapan itu akan diperoleh produk inovasi desa yang berbeda dan variatif untuk setiiap desa.

“Kami merencanakan bursa inovasi ini dilaksanakan di Bulan Juni. Nantinya, ide-ide yang diperoleh dalam Bursa Inovasi Desa itu akan dituangkan dalam Musrenbangdes, sehingga inovasi yang beerasal dari masing-masing desa ini bisa dibiayai dari APBDes,” katanya.

Untuk anggaran yang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan dimaksud, mantan Kepala Pelaksana BPBD Buleleng ini menuturkan, Kabupaten Buleleng memperoleh Dana Dekonsentrasi dari Pemprov Bali melalui Dinas PMD Provinsi Bali yang besarnya mencapai Rp. 900 juta lebih. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk opeerasional tim kabupaten sebesar Rp. 211 juta, dan untuk TPID di kecamatan sebesar Rp. 700 juta lebih, yang dibagi ke sembilan kecamatan.

“Untuk Bursa Inovasi Desa harapan kami agar bisa dilaksanakan (dahulu) di masing-masing kecamatan, biar ada gaungnya. Jadi masing-masing kecamatan akan melaksanakan Bursa Inovasi Desa, dengan menampilkan produk-produk unggulan di desa,” terangnya.

Ditanya produk inovasi desa yang nantinya ditampilkan, birokrat asal Desa Banyuatis Kecamatan Banjar ini mengatakan bahwa inovasi dimaksud tidak saja berupa barang-barang yang merupakan hasil buatan tangan, tetapi bisa berupa inovasi pelayanan pemerintahan, pengembangan BUMDES, olahan hasil pertanian, dan yang lainnya. Dikatakannya, apapun inovasi yang dihasilkan oleh desa itu nantinya diharapkan mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap percepatan pengentasan kemiskinan di desa dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki.

Selain membentuk inovasi baru, desa juga didorong untuk terus mengembangkan program pelayanan dasar yang sudah ada, yang mempunyai dampak langsung pada peningkatan taraf hidup masarakatnya. Oleh sebab itu, DPMD Buleleng menggandeng seluruh stake holders desa terutamma di bidang pendidikan dan kesehatan untuk bersama-sama melakukan inovasi pada bidang-bidang dimaksud dalam memberikan layanan di desa.

“Ke depan harapan kami, dengan potensi yang dimiliki dapat mmengantarkan desa pada percepatan penanggulangan kemiskinan,” harapnya.

Untuk diketahui, dalam rapat  tersebut dihadirkan sejumlah pihak terkait antara lain dari unsur Bappeda Litbang, Dinas PUPR, Dinas Kominfo Sandi, Dinas Pendidikan, Dinas Perdagangan, Korda SAPA Bali, Kecamatan, Tenaga Ahli, serta Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa.***(tri)