Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng terus berupaya menuntaskan program “Bali Resik” di Buleleng. Untuk mendukung keberhasilan penuntasan program bersih-bersih Bali itu, kali ini DLH Kab.Buleleng akan menggandeng pihak swasta. Salah satu penjajakan yang sudah dilakukan yaitu dengan pihak manajeman PT. Indonesia Power yang saat ini menjadi operator PLTGU Pemaron.
Ditemui seusai pertemuan di Kantor Humas dan Protokol Buleleng, Selasa (23/4), Kepala DLH Kab.Buleleng Putu Ariadi Pribadi, S.STP, M.AP menuturkan, dirinya bersama dengan pihak manajeman Indonesia Power tengah membahas kerja sama di bidang pelestarian lingkungan. Nantinya, kerja sama dimaksud diwujudkan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) yang akan diberikan oleh pihak PT. Indonesia Power kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng.
“Terkait dengan Program Bali Resik, tadi kami diskusikan ada rencana melaksanakan kegiatan kebersihan di bawah laut (under water), yang nantinya menyasar di Pantai Penimbangan atau sekitar Pantai Lovina,” ungkapnya.
Selain menyasar bersih-bersih pantai, pihak Indonsia Power juga akan diajak untuk membuat program pelestarian lingkungan di kawasan Danau Buyan dan Danau Beratan. Menurut Ariadi Pribadi, penanganan masalah sampah di Buleleng menjadi salah satu prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan pihaknya bersama pihak swasta, dalam hal ini PT.Indonesia Power.
Terkait dengan penuntasan program Bali Resik, mantan Camat Gerokgak ini mengatakan bahwa hal itu akan dibahas lebih teknis lagi dengan pihak Indonesia Power. Diharapkannya, pada saat peringatan Hari Lingkugan Hidup tahun 2019 ini sudah ada wujud nyata kontribusi CSR yang diberikan oleh pihak Indonesia Power dalam mendukung program Bali Resik.
“Untuk jangka panjang, agar dapat mengakses CSR dari Indonesia Power kami diharapkan membuat usulan proposal untuk program anggaran di tahun 2020,” tambahnya.
Ariadi melanjutkan, CSR yang nantinya diharapkan dari Indonesia Power adalah yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan sampah. Sehingga nantinya target pengurangan sampah di Buleleng dapat tercapai. Alumni STPDN ini mencontohkan, program pengelolaan sampah yang bisa dibantu dari CSR diantaranya pengolahan sampah plastik menjadi paving block, menjadi BBM, bahkan nantinya bisa dijadikan sumber energy terbarukan. Tidak hanya perangkat keras, pihak DLH Buleleng juga akan mencoba mengakses CSR dimaksud untuk upaya edukasi masyarakat.
Sementara itu, Ahli Muda SDM dan Umum PLTGU Pemaron Gede Ananta Wijaya yang mewakili pihak manajemen Indonesia Power mengatakan, PT. Indonesia Power sebagai salah satu perusahaan nasional yang wajib mengikuti Program Pemerintah (Proper) sejak 2014. Saat ini grade proper dari PT.Indonesia Power sebagai operator PLTGU Pemaron masih dalam kategori “biru” dan saat ini tengah mengejar target ke kategori “hijau”.
“Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan selalu taat terhadap regulasi terkait dengan pengelolaan lingkungan. Selain itu kami juga berupaya mengelola CSR agar lebih produktif, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” katanya.
Dijelaskan Ananta Wijaya, Indonesia Power sendiri memiliki beberapa program CSR untuk mendukung program pemerintah dalam hal pelestarian lingkungan. Pihaknya juga senantiasa mensinergikan program yang dimiliki dengan stakesholders terkait, termasuk dengan Pemerintah Daerah.
Sejauh ini menurut Ananta Wijaya, pihak Pemerintah Daerah menyambut baik dengan adanya CSR di bidang lingkungan yang selama ini dikelola oleh Indonesia Power. Dengan program CSR yang dimiliki tersebut, pihaknya dapat membangun sinergitas yang baik dengan masyarakat dan pemerintah daerah.
“Kalau pengelolaan lingkungan itu dilakukan oleh satu pihak dan tidak didukung oleh pihak lain, tentu tidak akan efektif. Karena ide, kapasitas, dan kewenangan tentu akan berpengaruh pada keleluasaan dalam pengelolaan lingkungan,” tutupnya.***(tri)