8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

GERAKAN PSN SERENTAK, WABUP SUTJIDRA AJAK WARGA BERANTAS SARANG NYAMUK

Admin prokomsetda | 15 April 2016 | 465 kali

Pemkab Buleleng kembali menggelar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Serentak. Kali ini giliran Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG yang memimpin PSN ini. Sebelumnya, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST sudah memimpin gerakan PSN serentak di Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Sawan. Gerakan PSN serentak yang dilakukan, Jumat (15/4) menyasar Desa-desa yang ada di Kecamatan Seririt. Wabup Sutjidra memulai dari Kelurahan Seririt, setelah itu Wabup Sutjidra langsung meluncur ke Desa Lokapaksa, lalu Wabup Sutjidra melanjutkan Fogging di Desa Bubunan.
Fogging ini merupakan usaha Pemkab Buleleng untuk memerangi nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah (DB). Melalui Dinas Kesehatan, PSN akan terus dilakukan di seluruh Kecamatan. Ini dilakukan untuk mencegah meningkatnya kasus DB di Buleleng. Dalam kesempatan itu hadir pula Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Budi Prasetyo.
Selain melakukan fogging, Wabup Sutjidra juga memberikan serbuk Abate untuk kepala Desa yang ada di Kecamatan Seririt. Abate ini nanti akan diberikan kepada masyarakat untuk ditebar di tempat penampungan air. Abate ini berfungsi untuk memutus perkembang biakan nyamuk aedes aegypti di rumah masing-masing warga.
Wabup Sutjidra menjelaskan, Pemkab Buleleng akan terus melakukan PSN ini secara simultan. Ini diyakini bisa mencegah terjadinya kasus DB di Buleleng. Wabup Sutjidra mengaku melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk menyatakan perang melawan nyamuk.
“Kita utamakan daerah yang sudah ada kasus DB terlebih dahulu,” pungkas Wabup Sutjidra usai memimpin gerekan PSN ini. Ia mengatakan selama ini kasus DB sangat susah untuk diatasi. “Kasus DB di Buleleng memang sangat tinggi, di bali kita berada di peringkat kedua setelah Kabupaten Gianyar,” jelasnya. Wabup Sutjidra pun menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungannya. “Yang berperan besar untuk mencegah DB adalah masyarakat itu sendiri, dengan menjaga kebersihan lingkungan, membersihakan penampungan air agar tidak ada jentik nyamuk, sehingga nyamuk aedes aegypti tidak berkembang biak,” ujarnya.