Gong Kebyar Mebarung Dari Sekaa Eka Wakya dan Sanggar Seni Langen Kerthi Budaya Pukau Penonton
Admin prokomsetda | 09 Agustus 2019 | 416 kali
Dihari ketiga pelaksanaan Buleleng Festival ke - 7, Zona B menampilkan pementasan gong kebyar mebarung antara Sanggar Seni Langen Kerthi Budaya Desa Lokapaksa Kecamatan Seririt yang mewakili dauh njung dan Sekaa Gong Eka Wakya, Kelurahan Banjar Paketan yang mewakili dangin njung bertempat di Wantilan Sasana Budaya. Kamis (8/8).
Pada kesempatan ini, Sanggar Seni Langen Kerthi Budaya Desa Lokapaksa menampilkan Tari Tenun Desa Kedis yang merupakan hasil asimilasi yaitu penggabungan dua kultur kebyar yang berbeda yakni tari Tenun style Denpasar dan kemudian di stilir oleh Ketut Merdana dengan gaya musikalitasnya. Tari Ini menggambarkan kegiatan sehari-hari wanita Bali pada zaman dahulu.
Tari tenun ini secara tidak langsung menggambarkan bahwa Bali memiliki kebudayaan dan kegiatan yang unik dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu juga berfungsi untuk melestarikan kebudayaan tenun-menenun yang ada di Bali. Tari tenun ini sangat identik dengan gerakan yang khas dari seorang penenun.
Ditemui seusai acara, Pembina sanggar langen kerthi budaya Gusti Bagus Muliawan menjelaskan Tari tenun yang ditampilkan sanggar binaannya merupakan tari tenun veri blelengan. Perbedaan tari tenun blelengan dengan tari tenun lainnya terletak pada tabuh atau gamelannya dan juga pada tari tenun versi blelengan hanya menggunakan sanggul tidak menggunakan lelunakan atau riasan kepala seperti tari tenun versi bali selatan sesuai arahan penglingsir atau tetua-tetuanya.
Selain menampilkan tari tenun, sanggar langen kerthi budaya juga menampilkan Tabuh Kreasi Tunggak Cemara Geseng yaitu sebuah tabuh yang menggambarkan sejarah sebuah puri yang ada di Lokapaksa, Tari Kakelik yang membawa pesan menjaga persatuan, kerukunan, dan ketertiban di kehidupan sehari-hari serta menampilkan tari kreasi agni krodha yang menceritakan pembalasan dendam Dewi Srikandi terhadap Bhisma.
Sedangkan Sekaa Gong Eka Wakya sendiri menampilkan Tabuh Kreasi Pangkaja Tatwa yang menggambarkan pusaka kober/selegi milik raja penguasa denbukit Ki Barak Panji Sakti, Tari Legong Tombol yang merupakan tari legong dengan genre kebyar, Tari Kebyar Kamajaya yang menggambarkan tari kekebyaran Bali utara yang dinamis, dan juga menampilkan Tari Palawakya Dangin Njung yang mengisahkan seorang pujangga yang melantunkan ayat-ayat suci di depan tamu kerajaan.