8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

GTPP Covid-19 Buleleng Optimalkan Pengawasan di Pasar Tradisional

Admin prokomsetda | 26 Juli 2020 | 222 kali

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng akan lebih mengoptimalkan pengawasan di pasar tradisional. Pengawasan secara ketat dilakukan untuk mencegah adanya klaster pasar di Buleleng.

Penularan Covid-19 di Buleleng memang belum menjadikan pasar sebagai klaster setelah kejadian di Pasar Tradisional Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula. Namun, GTPP Covid-19 Buleleng mengantisipasi terjadinya hal tersebut dengan memakai skema sample rapid test di beberapa pasar yang tingkat kunjungannya sangat tinggi. Dari tes yang dilakukan, seluruhnya menunjukkan hasil non reaktif. Selain rapid test, protokol kesehatan juga secara ketat diterapkan di pasar tradisional. “Kita sudah selesai melakukan tes di beberapa pasar besar sebelum adanya panduan penanganan Covid-19 revisi kelima. Sampai saat ini hasilnya non reaktif,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd selaku Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng saat memberikan keterangan pers secara virtual bersama awak media terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng, Minggu (26/7).

Gede Suyasa menambahkan, dengan adanya panduan penanganan Covid-19 revisi kelima dari Kemeterian Kesehatan dan didukung Surat Edaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) mengenai alur penanganan Covid-19, GTPP Buleleng menghentikan sample rapid test di pasar-pasar. Dengan penghentian tersebut, bukan berarti tidak ada pengawasan terhadap pasar tradisional. GTPP Covid-19 Buleleng melalui Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Disdagperinkop UMKM) Buleleng sebagai koordinator untuk melakukan pengawasan di pasar tradisional bersama dengan TNI/Polri, Satpol PP dan Satgas Gotong Royong Desa Adat. “Pengawasan dilakukan secara optimal dan simultan dengan melibatkan semua pihak,” imbuhnya.

Sementara itu, data perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng menunjukkan bahwa kasus konfirmasi secara kumulatif di Buleleng sebanyak 126 orang, sembuh secara kumulatif 117 orang, meninggal satu orang, dan pasien yang masih dirawat di Rumah Sakit Pratama Giri Emas sebanyak 8 orang.

Kasus suspek secara kumulatif sebanyak 188 orang, suspek konfirmasi 27 orang, discarded 151 orang dan suspek yang dirawat saat ini sebanyak 10 orang.

Kontak Erat secara kumulatif berjumlah 2.433 orang. Kontak Erat konfirmasi sebanyak 99 orang, discarded 2.161 orang dan Kontak Erat yang karantina mandiri sebanyak 173 orang. (dra)