8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Ikuti Program Indonesia Visionary Leader Bupati PAS Berbicara Pengembangan Pariwisata dan Pertanian

Admin prokomsetda | 15 Oktober 2019 | 308 kali

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST mengikuti program Indonesia Visionary Leader (IVL) Season V tahun 2019. Program ini diwujudkan dengan bentuk pemaparan visi, misi dan program di hadapan para panelis. Saat menjawab pertanyaan dari panelis, Bupati yang akrab disapa PAS ini menjelaskan dua programnya di bidang pariwisata dan pertanian.

Pemaparan dilakukan di Auditorium Gedung Sindo, Jakarta, Selasa (15/10).

Bupati PAS menjelaskan ia mencoba mengkonsep pengembangan pariwisata dengan apa yang disebut community based tourism atau pariwisata berbasis masyarakat. Jika community based tourism dibiarkan hanya penguatan di desa, tidak akan berkembang. Masyarakat hanya akan bisa menjual dengan harga murah. Tetapi ketika penguatan di desa dikombinasikan dengan investasi, akan membuat wilayah desa tersebut berkembang dengan cepat. “Ada hotelnya, masyarakatnya juga berperan dan ini akan berkembang dengan pesat,” jelasnya.

Mengenai pertanian, permasalahan yang dihadapi Buleleng lebih banyak adalah alih fungsi vegetasi lahan. Bukan alih fungsi bangunan yang biasanya terjadi. Dari biasanya menanam kopi menjadi menanam bunga. Bunga ini terkenal sangat jahat karena bunga lebih banyak menyerap dan tidak mempunyai fungsi hidrologis. Tanah yang ditanami pun pemiliknya berasal dari Denpasar sehingga yang mengurus di sini hanya pekerjanya saja. “Saya tanya kepada pekerjanya kenapa menanam bunga. Mereka menjawab kalau kopi pada musim kemarau akan mati pak karena ga dapet air,” ujar Bupati PAS.

Dengan permasalahan tersebut, Bupati PAS menelurkan konsep land farming development. Pertanian dikonsep dengan memanfaatkan dan meningkatkan fungsi hidrologis dari vegetasi tanah serta tanaman. Begitu pula dengan pemberian ruang bagi tanaman untuk menyerap air. Perbandingannya adalah hasil dari bunga dengan areal seluas satu hektar tanpa air sama dengan hasil kopi dari areal seluas 25 are namun dengan air. “Sehingga saya berdiskusi mau ga dikasi air gratis dengan menggunakan PLTS? Tapi, dari 1 hektar ditanami kopi lagi seluas 75 are. Sehingga mereka mau menanam kopi dan secara langsung jumlah yang menanam kopi lebih banyak karena air sudah ada,” tutupnya.

IVL merupakan program dari Sindo Media yang berkomitmen untuk ambil bagian dalam mencetak para pemimpin bangsa yang visioner. Memasuki penyeleggaraan kelima, IVL mengambil tema “Memacu Visi Menuju Kedigdayaan Investasi”. (dra)