8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Jaga Keragaman Hayati “Ulun Bali”, Twin Lake Festival  2019 Usung Tema “Back To Nature”

Admin prokomsetda | 03 Juli 2019 | 274 kali

Danau Buyan dan Tamblingan merupakan“Ulun Bali” yang keberadaannya menyimpan berbagai keragaman hayati. Selain itu, kedua danau yang berada di Buleleng itu sekaligus menjadi sumber mata air bagi daerah di bawahnya. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya pelastarian dan konservasi untuk kawasan danau kembar dimaksud.

 

Hal itu ditegaskan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Twin Lake Festival (TLF) VI Tahun 2019, di areal Danau Buyan, Desa Pancasari, Buleleng, Rabu (3/7) sore.

 

Mengusung tema "Back To Nature",yang berarti kembali ke alam, gelaran TLF VI Tahun 2019 secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan SDM, Wiratmi.  Sejalan dengan tema yang diusung, TLF tahun ini kembali mengangkat potensi pertanian lokal Buleleng, dengan menyuguhkan sejumlah potensi pertanian berbasis organik.


Dalam sambutannya, Bupati Buleleng Putu Agus Suaradnyana mengungkapkan, ide awal digelarnya Buyan Lake Festival, sebelum akhirnya menjadi Twin Lake Festival¸ adalah adanya keinginan untuk mengenalkan secara lebih luas berbagai potensi yang ada di sekitar danau Buyan dan Tamblingan. Dengan demikian, semuastakeholders akan “eling” dan”ngeh”dengan keberadaan dua danau “Ulun Bali “ ini, yang selama ini dianggapnya belum mendapat perhatian serius.


Selain itu, Bupati Suradnyana juga menyayangkan semakin rusaknya kawasan di dua danau tersebut akibat ulah masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu, menurutnnya, perlu sinergitas antar stakeholders  untuk mengembalikan kelestarian alam danau Buyan dan Tamblingan.

 

“Pelaksanaan TLF VI ini akan kami jadikan momentum untuk menjadikan kawasan ini (Buyan dan Tamblingan) lebih lestari. Akan ada penataan di sini, dan yang paling penting adalah dihijaukan kembali,” tegasnya.

 

Dengan mengembalikan kehijauan dan ekosistem danau Buyan dan Tamblingan, lanjut Bupati Agus, hal ini akan memberikan kontribusi kesejahteraan bagi masyarakatdi sekitar danau ini.

 

“Sesuai dengan visi Nangun Sat Kethi Loka Bali, saatny sekarang Bapak Gubernur Bali agar ikut secara proaktif untuk membangun kawasan ini dengan baik, dan menjaga lingkungan ini dengan baik,“ ajak Bupati yang akrab dipanggil PAS ini.


Sementara itu, Gubernur Bali dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan SDM Provinsi Bali mengatakan bahwa, pelaksanaan TLF ini memiliki nilai yang sangat strategis. Selain fungsi pelestarian seni-budaya, gelaran ini juga memiliki fungsi pendidikan, komunikasi, serta sebagai media promosi budaya.

Lebih lanjut Gubernur Koster berharap agar ajang promosi wisata dan pertanian ini dapat menampilkan berbagai karya seni masyarakat Buleleng yang lebih representatif, dengan memberikan ruang kreasi yang seluas-luasnya bagi pelaku kesenian. Nantinya, lanjut Koster, nilai-nilai dalam karya seni tersebut bisa menjadi pedoman hidup sekaligus sebagai evaluasi kondisi kekinian dan perkembangan pembangunan di Buleleng.

 

“Saya mengajak kita semua untuk senantiasa mengawal peradapan masyarakat serta meningkatkan ketahanan masyarakat dari hegemoni modernisasi dewsasa ini, demi kesejahteraan masyarakat,” ajak Gubernur asal Buleleng ini.

Untuk diketahui, gelaran Twin Lake Festival ke-6 Tahun 2019 akan berlangsung dari tanggal 3 s/d 6 Juli 2019. TLF sendiri digelar sebagai ajang promosi potensi yang ada di kawasan danau Buyan dan Tamblingan, baik potensi pariwisata maupun pertanian. 

Untuk mendukung tujuan dimaksud, dalam TLF ke-6 ini kembali digelar sejumlah kegiatan dan lomba yang mengangkat permainan tradisional dan berbasis hasil pertanian lokal. Beberapa lomba dan kegiatan tersebut diantaranya, lomba Gebogan Buah Lokal, lomba Merangkai Bunga, lomba Pedau Singa, Lomba Ngelawar, lomba Gemar Makan Buah, lomba Gemar Makan Ikan, dan Yoga Massal.***(tri)