8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Jaga Stok Darah, PMI Buleleng Optimalkan Kantong Donor dan PDDI

Admin prokomsetda | 12 Desember 2020 | 156 kali

Untuk menjaga stok ketersediaan darah, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Buleleng mengoptimalkan kantong-kantong atau gudang pendonor dan juga anggota dari Perkumpulan Donor Darah Indonesia (PDDI).

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra selaku Ketua PMI Kabupaten Buleleng periode 2015-2020 saat ditemui usai membuka Musyawarah Kabupaten (Muskab) X PMI Kabupaten Buleleng di Wantilan Praja Winangun, Kantor Bupati Buleleng, Jumat (11/12).

Sutjidra menjelaskan secara umum, ketersediaan darah masih mencukupi. Untuk memenuhi kebutuhan darah tersebut, PMI Buleleng memiliki apa yang disebut kantong-kantong donor. Kantong donor ini merupakan instansi yang bisa diminta untuk melakukan donor jika terjadi kekurangan. Seperti Sekolah Polisi Negara (SPN), Yonif 900 Raider, Dodiklatpur dan juga Secata. Instansi TNI/Polri banyak melakukan donor darah. “Di samping kami mengugah instansi-instansi pemerintah lain termasuk BUMN untuk bisa melaksanakan kegiatan donor darah,” jelasnya.

Kegiatan donor darah pun terus dilakukan. Desa-desa di Buleleng juga sering melakukan donor dengan keterlibatan masyarakatnya. Unit Donor Darah (UDD) dengan armada donor mobile terus mendapatkan undangan dan melakukan pengambilan darah. Termasuk undangan dari organisasi sosial kemasyarakatan yang ingin mendonorkan atau menyumbangkan darah dari para anggotanya. “Kita terus bergerak untuk menjaga stok darah di Buleleng,” ucap Sutjidra.

Masih kata Sutjidra, ketersediaan darah di Buleleng masih sangat aman. Jikapun ada kekurangan, PMI Buleleng bisa mengontak anggota dari PDDI.  Para anggota selalu siap untuk melakukan donor. Jadwal donor telah disusun oleh anggota PDDI ini secara berkala. Kapan harus diambil darahnya. Dengan itu, ketersediaan darah tidak perlu dikhawatirkan. “Kecuali nanti ada hal-hal yang luar biasa misalkan memerlukan stok darah yang cukup banyak. Kita akan turun ke instansi dan organisasi yang ada di masyarakat,” katanya.

Dirinya menambahkan donor darah merupakan kegiatan yang sangat baik. Bagaimana pun juga, darah itu kalau tidak dimanfaatkan, akan mati dalam waktu 100 hari. Akan ada recycle atau penggantian. Jika darah ini diberikan kepada yang membutuhkan, akan sangat bagus. Apalagi di masa pandemi covid-19 ini. Donor plasma konvalesen oleh para penyintas covid-19 sangat membantu. “Tingkat kesembuhan dari pasien covid-19 meningkat dengan adanya donor plasma konvalesen oleh para penyintas covid-19,” imbuh Sutjidra.

Sementara itu, Ketua PDDI Buleleng Ketut Arka saat dikonfirmasi terpisah menyebut organisasinya rutin turun untuk memberikan edukasi mengenai manfaat donor darah dan juga langsung melakukan pengambilan darah. Sebelum pandemi covid-19, PDDI langsung turun ke instansi seperti Disdikpora dan SMA-SMA. Termasuk ke desa-desa. “Kita berkoordinasi ke desa memberikan motivasi untuk melakukan donor darah sehingga stok ketersediaan darah tetap aman,”sebutnya.

Pria asal Desa Banjar Tegeha, Kecamatan Banjar ini juga mengatakan selama pandemi ini kegiatan donor darah agak sedikit terhambat. Rencana awal bersama dengan PMI Buleleng akan menyasar Kecamatan Buleleng terlebih dahulu dan kecamatan lainnya menyusul. Namun, karena pandemi covid-19 semua kegiatan tersebut belum terlaksana. “Di desa saya, Banjar Tegeha rutin setiap tiga bulan sekali. Termasuk dalam masa pandemi ini. Yang datang dari Desa Dencarik, Sidatapa dan Abasan. Tetap dengan protokol kesehatan yang ketat sebelum melakukan donor,” tutup Arka. (dra)