Menjelang gelaran tahunan Twin Lake Festival (TLF) tahun 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng kembali menggelar Aksi Bersih Danau Kembar yaitu di wilayah Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Aksi Bersih Danau Kembar ini diikuti oleh masyarakat dan juga aparatur pemerintah lingkup Pemkab Buleleng.
KEgiatan yang diawali dengan apel krida ini dipimpin langsung oleh Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan, Kesejahteraan Rakyat dan Layanan Pengadaan Setda Buleleng, Ni Made Rousmini, S.Sos di pelataran Danau Buyan, Jumat (28/6).
Saat ditemui usai kegiatan, Made Rousmini menjelaskan aksi bersih danau kembar ini ditujukan untuk evaluasi terkait persiapan penyelenggaraan TLF tahun 2019 di Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Ini diperlukan mengingat pada saat yang bersamaan masih dilakukan penataan danau khususnya untuk Danau Buyan. Dengan berbarengannya Twin Lake Festival 2019 dengan penataan Danau Buyan, tentunya masih banyak yang harus dipenuhi. “Terutama untuk penimbunan, disposal dan juga penghilangan debu pada saat event digelar,” jelasnya.
Walaupun aksi bersih danau ini merupakan tahap awal, diharapkan upaya-upaya mempercantik Danau Buyan terus dilakukan. Dengan tampilan Danau Buyan yang menarik, untuk mempromosikannya sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) bisa dicapai lebih maksimal. Ditambah dengan adanya TLF, pariwisata khususnya di kawasan Danau Buyan bisa berkembang. “Dengan promosi yang baik melalui Twin Lake Festival, wisatawan akan lebih banyak dating ke Danau Buyan dan Danau Tamblingan,” ujar Rousmini.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Ir. Made Sumiarta menyebut persiapan pelaksanaan TLF tahun 2019 sampai pada hari Jumat ini sudah mencapai 35 persen. Hingga pada nanti sampai H-2 pelaksanaan diharapkan semua persiapan sudah tuntas. Oleh karena itu, semua persiapan dilakukan dengan matang termasuk melibatkan masyarakat dan juga aparatur Pemkab Buleleng. “Termasuk bersih danau ini yang melibatkan masyarakat dan aparatur untuk persiapan TFL 2019,” sebutnya.
Dirinya menambahkan untuk kegiatan yang berlokasi di Danau Buyan, akan lebih banyak menggali budaya dan juga potensi pertanian di Desa Pancasari. Sebuah brand akan dibangun untuk Desa Pancasari dimana selama ini masyarakat mengenal Desa Pancasari sebagai penghasil buah strawberry. Melalui TLF tahun 2019 ini akan dicoba dinagun agar pariwisata dan juga pertanian di Desa Pancasari semakin berkembang. “Kita juga akan selalu bekerjasama dengan Desa Adat maupun Desa Dinas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Pancasari melalui pertanian,” tandas Sumiarta. (dra)