Rapat koordinasi (rakor) staf ahli se-Bali akan diselenggarakan di Kabupaten Karangasem. Menjelang kegiatan rakor tersebut, Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Hukum, Politik dan Pemerintah, I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana, SH.MH menyerap masukan serta pendapat dari Klian Subak se-Kabupaten Buleleng.
Penyerapan masukan dalam bentuk kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ini digelar di Ruang Rapat Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Kamis (7/2).
Saat ditemui usai kegiatan, I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana menjelaskan penjaringan masukan ini terkait dengan hasil-hasil pertanian pasca panen. Ini diperlukan mengingat hasil dari rakor staf ahli se-Bali sebelumnya di Denpasar, diprediksi bahwa para petani setiap panen raya selalu mengalami kerugian. Hal tersebut yang akan dicarikan solusinya. “Melalui koordinasi dan konsultasi ini diharapkan menemukan penyebabnya. Kami akan keliling Bali untuk menyerap aspirasi,” jelasnya.
Masing-masing kabupaten nantinya akan dikunjungi. Berbagai masukan dari seluruh kabupaten akan diserap kemudian dibahas lagi dalam rakor di Kabupaten Karangasem yang akan digelar pada bulan Maret mendatang. Khusus untuk Kabupaten Buleleng, masukan yang menarik menurut mantan staf ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan ini adalah pembangunan cool storage atau penyimpanan hasil pertanian pasca panen. “Nanti kita akan rakorkan lagi berbagai usulan yang masuk setelah selesai keliling Bali. Hasil rakor berupa rekomendasi kepada Gubernur dan kepala daerah se-Bali,” ujar Eka Wijaya Wardana.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Ir. I Made Sumiarta menanggapi hasil diskusi pada kegiatan ini. Nantinya, akan diadakan focus group discussion (FGD) bersama dengan pihak terkait untuk menindaklanjuti Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 99 tahun 2018. Pada FGD tersebut akan dibahas bagaimana upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas produk pertanian lokal Bali dan lokal Buleleng khususnya. “Bagaimana bisa lebih masuk ke pasar-pasar yang memiliki nilai lebih seperti untuk pariwisata,” ungkapnya.
Mengenai usulan pembuatan cool storage, nantan Kepala Bagian Umum Setda Buleleng ini juga menambahkan sebenar usulan ini telah diajukan dua tahun yang lalu. Dirinya berharap pada tahun 2020 bisa terealisasi pada kegiatan APBN. Selain itu, pembangunan cool storage akan dibangun melalui dana APBD Provinsi. “Menurut saya ini penting mengingat buah-buah yang ada di Buleleng sangat bervariasi dari segi daya tahan,” pungkas Sumiarta. (dra)