Setiap individu harus memiliki prilaku yang baik dalam dunia kerja. Dengan demikian, Penanaman konsep dalam pendidikan karakter merupakan suatu upaya dalam membangun ikatan antara nilai karakter itu sendiri dengan suara hati manusia yang terdalam sehingga setiap individu menjalankan nilai tersebut bukan karena kewajiban, melainkan sebagai sebuah spirit dalam bekerja. Hal ini tertuang dalam sambutan tertulis Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST saat Pembukaan Medi Hospitality Orientation Week (HOW) yang dibacakan oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Buleleng Drs. Gede Suyasa,M.Pd, Senin (8/7).
Acara Medi HOW ini diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Mediterranean Bali Singaraja untuk mahasiswa-mahasiswi baru tahun akademik 2019-2020. Medi HOW tahun ini mengambil tema “Be Ready, Be Medi”. Acara pembukaan Medi HOW ini, diselenggarakan di Gedung Wanita Laksmi Graha. Acara ini diselenggarakan selama lima hari mulai dari 8 Juli sampai dengan 13 Juli 2019. Selama lima hari, peserta Medi HOW akan melakukan kegiatan seperti pemberian motivasi dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng, team Building, Bakti Sosial, dan persembahyangan bersama. HOW ini dibuka oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Buleleng Drs. Gede Suyasa,M.Pd mewakili Bupati Buleleng.
Ketua Panitia Medi HOW Wayan Edi Gunawan menjelaskan, tujuan dari Medi HOW ini untuk menanamkan mental mahasiswa baru agar mampu bersaing di dunia internasional. Ia menambahkan, Medi HOW juga untuk memberikan pembekalan kepada peserta didik untuk menyiapkan diri dalam dunia pekerjaan khususnya di bidang pariwisata.
“Kami betul-betul membekali mahasiswa kami agar mental mereka kuat disaat mereka sudah berkecimpung didalam dunia kerja,” ungkapnya.
Sementara itu, ditemui usai membuka acara, Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Buleleng Drs. Gede Suyasa,M.Pd mengatakan, sangat mendukung adanya Medi Hospitality Orientation Week (HOW) yang diberikan kepada peserta didik. Menurutnya, Hospitality itu merupakan salah satu sikap prilaku yang berkaitan dengan keramah tamahan khususnya dalam hal menerima tamu. Suyasa menambahkan, siapapun pelaku pariwisata harus memiliki sikap Hospitality yang baik. Menurutnya, sektor pariwisata bukan hanya mengandalkan Sumber Daya Alam, tetapi yang dibutuhkan adalah Human Spirit atau sentuhan jiwa manusia untuk bisa melayani setiap tamu yang datang dengan baik.
“Pelaku pariwisata harus bisa menjadikan tamu yang datang sebagai partner bisnis karena tamu yang datang merupakan subjek bisnis. Karena nanti wisatawan yang datang akan memberikan vibrasi kepada wisatawan lain untuk datang berkunjung kembali,” pungkasnya.
Untuk tahun akademik 2019/2020, kampus Mediterranean Bali Singaraja memiliki peserta didik sebanyak 220 yang terbagi dari tiga Program studi yakni, Food and Beverage Service, F&B Product (Cook), dan Housekeeping. (JOZ)